Budaya Ngemong dalam literasi Jawa ternyata memiliki peran penting terutama dalam hal kesehatan yang bersifat internal. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Prof. Drs. Subandi di UGM Yogyakarta.
"Ngemong dalam hal ini menunjukkan sikap toleran, penuh perhatian, penuh kasih sayang," katanya.
Menurutnya, ngemong ini bisa dipakai sebagai salah satu nilai dasar sistim pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Saling memahami dan menghargai dalam menanangani penderita gangguan jiwa. "Dengan demikian dapat mengurangi rehospitalisasi," jelasnya.
Hingga saat ini, belum ada penelitian empiris terkait kesembuhan gangguan psikosis di Indonesia. Diketahui dari 391 kasus yang ditemukan stresor yang paling banyak berasal dari keluarga, kemudian diikuti masalah pendidikan, hubungan lawan jenis, dan masalah pekerjaan.
Di acara Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam bidang Psikologi Klinis Fakultas Psikologi UGM itu, Subandi menyampaikan bahwa faktor budaya memiliki berperan penting dalam proses kesembuhan dan pemulihan penderita gangguan jiwa.
Subandi menyampaikan dalam proses penyembuhan penderita gangguan jiwa, munculnya rasa malu atau isin menjadi sebuah penanda awal dalam proses kesembuhan. Pasalnya, orang yang mengalami gangguan jiwa dapat dikatakan sebagai orang yang telah kehilangan rasa malu.
Kirim Komentar