Tahun baru Imlek di Jogja bakal terasa lebih istimewa jika Anda menyempatkan jalan - jalan disejumlah tempat berikut. Ini dia bocoran lokasi wisata yang bisa Anda kunjungi plus berbagai macam atraksi wisatanya.
# Kampung Ketandan
Di Jogja, orang mengenal kampung pecinan bernama Ketandan. Seperti halnya pusat komplek pecinan di berbagai daerah, kawasan Ketandan pun akan diramaikan dengan berbagai pernik khas Imlek. Ditempat ini dihuni oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai pedagang emas.
Waktu jaman kolonial Belanda, eksistenti warga Tionghoa tak dapat bergerak bebas. Berkat jasa Sri Sultan Hamengkubuwono II, mereka diberi izin untuk tinggal diwilayah Ketandan. Oleh sebab itu, ditempat ini dulu banyak sekali bangunan bergaya Tionghoa. Namun seiring dengan berkembangnya jaman, bangunan kuno berganti menjadi toko.
# Kampung Pajeksan
Ditempat ini, warga Tionghoa juga beraktivitas sejak turun temurun di Pajeksan. Uniknya, jika Anda jalan - jalan dilokasi ini akan menemukan sejumlah perlengkapan khas Tionghoa. Ada bumbu masakan khas Chinese dan perlengkapan perayaan tahun baru Imlek dan perayaan Cheng Beng seperti hio dan aroma terapi.
# Klenteng Fuk Ling Miau
Klenteng Fuk Ling Miau pada awalnya bernama Hok Ling Miau. katanya vihara ini merupakan hadiah dari Sultan Hamengku Buwono II kepada permaisurinya yang berasal dari negeri Tiongkok. Kata Fuk berarti berkah, sedangkan kata Ling berarti tiada tara (tak terhingga), dan Miau berarti kuil atau kelenteng. Jadi, Fuk Ling Miau adalah kelenteng yang diberi nama kelenteng berkah tiada tara. Tuan rumah kelenteng ini adalah Dewa Amurwa Bhumi. Penasaran, langsung datang on the spot disini : Jl. Brigjend Katamso 3 Yogyakarta. Referensi: Majalah Dharma Prabha – Majalah Buddhis Triwulan Nasional – Edisi 50/Tahun XX/Jan 2007.
Hari ini (03/02) sedang berlangsung prosesi pembersihan 100 patung dewa. Proses memandikan patung dewa ini berlangsung sejak pagi tadi dan direncanakan selesai sore ini. Menurut penjaga klenteng, proses pembersihan dewa selalu dilakukan setiap tahunnya menjelang perayaan Imlek. Proses membersihkan patung dewa ini dilakukan dalam beberapa tahap yakni dimandikan dengan air kayu cendana, air bunga mawar dan proses terakhir diberi minyak wangi.
# Klenteng Poncowinatan
Jika Anda belum tahu lokasi klenteng ini, jawabannya cukup mudah. Dari Tugu Pal Putih Anda cukup jalan kearah utara sekitar 200 meter, kemudian belok kekiri (kearah barat) menuju belakang Pasar Kranggan sekitar 100 meter. Sebelah utara jalan Anda akan bertemu dengan bangunan khas Tiongkok.
Sri Sultan HB VII yang dermawan waktu itu memberikan tanah 6200 meter lebih pada etnis Tionghoa yang kemudian dibuatlah Kauw Lang Teng pada 1881. Karena orang di Jawa susah menyebut nama itu kemudian mengalami perubahan istilah nama menjadi klenteng yang artinya yaitu tempat untuk mendidik orang.
Pada perayaan Imlek, tradisi Jawa lebih kental jika dibandingkan tradisi Tiongkok dengan menghadirkan tumpeng merah putih khas klenteng tersebut.
# Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
Berbeda dengan kota Solo yang sering menyelenggarakan festival budaya Tionghoa saat Imlek, di Jogja perayaan festival diselenggarakan 2 minggu setelah Tahun Baru Imlek berlangsung. Khusus tahun 2016 ini, penyelenggaraan PBTY berlangsung semenjak 18 - 21 Februari di Kampung Ketandan. Puncaknya, akan berlangsung Karnaval Budaya dengan mengkirab Naga Batik rekor MURI 2015.
Kirim Komentar