Gudeg.net- Setiap pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek seluruh etnis Tionghoa didunia merayakan Festival Kue Bulan atau Moon Cake Festival atau Tiong Chiu Chue. Ada juga yang menyebut dengan Mid Autumn Festival yang berarti Festival Pertengahan Musim Gugur.
Klenteng Tjen Ling Kiong atau yang biasa disebut Klenteng Poncowinatan turut merayakan Moon Cake Festival pada malam bulan purnama ini. Dengan menggelar beragam pertunjukan bagi semua warga yang hadir. Salahsatu yang mengundang decak kagum adalah pertunjukan Liong Dupa sepanjang lebih dari 10 meter oleh kelompok liong Hoo Hap Hwee.
Liong besar yang terbuat dari rajutan serabut jerami ini diklaim sebagai yang pertama kali di Indonesia bahkan dunia. Liong ini boleh ditancapkan dupa oleh seluruh warga yang hadir seiring doa yang dipanjatkan. Warga dari agama lainpun berkenan untuk berpartisipasi. Setelah lebih dari hampir 1000 dupa tertancap,liong beratraksi meliuk-liuk mengelilingi klenteng sampai akhirnya dibakar sebagai penutup. Namun karena faktor bahaya yang cukup tinggi seluruh warga dipaksa untuk sedikit menjauh dari arena liong dupa ini agar tidak terkena jilatan api.
'Saya tau dari kemarin bahwa bakal ada liong dupa tetapi tidak tahu akan sebesar ini,dan saya kagum melihatnya apalagi saat seluruh umat boleh menancapakan dupa,semua terasa bersatu tidak ada perbedaan,"katanya Cynthia seorang etnis Tionghoa. "Memang sedikit seram ya,tapi inilah anak-anak liong Hoo Hap Hwee yang sudah terkenal melaksanakan pertunjukan liong dimana-mana,mereka sudah memikirkan safety nya bagi penonton,"tambahnya saat diwawancara.
Dengan turut menancapkan dupa di badan liong diiring doa saat perayaan Kue Bulan ini,etnis Tionghoa percaya bahwa seluruh doa dapat cepat sampai kepada Tuhan sesuai kepercayaannya.
Kirim Komentar