Gudeg.net- Warga Etnis Tionghoa Yogyakarta mengadakan Festival Kue Bulan atau Tiong Chiu di Klenteng Tjen Ling Kiong (Poncowinatan),(24/9). Di negara Tiongkok perayaan ini disebut Zhong Qiu Jie yang sangat ditunggu-tunggu karena bertepatan pada libur pertengahan musim gugur. Klenteng Poncowinatan pada tahun ini mengangkat tema Kebersamaan dalam Keberagaman. Perayaan yang dilasanakan setiap tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek ini selalu bertepatan dengan bulan purnama. Dan pada saat ini seluruh etnis Tionghoa di dunia merayakannya dengan beragam macam kemasan acara.
Perayaan ini dasar awalnya adalah legenda percintaan antara Hou Yi dan Chang E,dimana Hou Yi memanah 9 matahari dan menikahi Chang E. Tetapi ada pihak yang memisahkan mereka,hingga akhirnya Chang E wafat dan menjadi Dewi Bulan. Karena putus asa dan rindu,akhirnya Hou Yi menyiapkan sajian beupa makanan kecil(kue bulan),manisan dan buah-buahan diatas meja sambil berdoa menghadap bulan purnama dengan harapan Chang E dapat kembali ke bumi.
Yang tak kalah menariknya terdapat berbagai atraksi liong seperti liong putra,liong putri dan liong dupa. Dan selain itu terdapat juga doa lintas agama dari beberapa tokoh sekitar Klenteng Poncowinatan.
"Kami berharap bahwa pada perayaan Kue Bulan yang dilaksanakan oleh warga Tionghoa dapat sebagai sebuah acuan bahwa keberagaman harus terus dijaga bukan jadikan perbedaan," Kita semua umat,umat Tuhan Yang Maha Esa,"ujar seorang tokoh agama Kristen Protestan saat berdoa bersama.
Kirim Komentar