Mengenal Profesi Unik Manusia Patung di Pasar Kangen Jogja 2016

Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Seorang laki-laki berdiri persis di salah satu sudut Taman Budaya Yogyakarta saat Pasar Kangen Jogja 2016 yang berlangsung antara 19-24 Juli 2016. Ia mendadani dirinya seperti petani; bercaping dan membawa kayu panjang menyerupai pikulan. Badannya ia warnai abu-abu. Ia diam saja, mematung. Pada bagian depannya ada kotak yang berfungsi sebagai wadah uang.

Pria bernama Damar itu memang menyukai profesi sampingannya sebagai “manusia patung.” Tugasnya berdiri dengan ekspresi wajah dingin selama beberapa jam. Baginya, pose membeku seperti itu menjadi kebahagiaan tersendiri.

Saat ditanya alasannya memilih pekerjaan itu, ia menjawab singkat, “Sejak kecil saya suka yang aneh-aneh.” Ia lalu bercerita pernah memerankan berbagai profesi saat bekerja seperti tentara dan guru.  Namun, ia menolak untuk berperan menjadi robot.

Pria yang tinggal di kampung Cokrodirjan, kelurahan Suryatmajan, kecamatan Danurejan ini sehari-harinya mencari nafkah sebagai pemulung di kawasan museum Vredeburg, Malioboro, Yogyakarta. Selain hadir memeriahkan acara Pasar Kangen Jogja 2016, ia pernah mengisi acara jazz “desa rasa dunia” Ngayogjazz 2015.

Untuk urusan uang, Damar menolak mematok bayaran yang ia terima. “Seikhlasnya,” katanya. Menurutnya, ia sendiri sudah dapat “bonus” berupa rasa senang saat memerankan “manusia patung.”

Sedangkan untuk urusan stamina karena harus berdiri berjam-jam, Damar membagi rahasianya. “Minum air putih dan makan jangan sampai kenyang,” katanya. “Nanti kan kuat.”

Selain Damar, ada satu lagi manusia patung di Pasar Kangen Jogja 2016. Mereka menjadi objek foto favorit pengunjung. Menurut pengamatan gudeg.net foto-foto yang dihasilkan sangat menarik karena menghadirkan dua pose yang kontras. Dimana pengunjung tampak centil; sambil memonyongkan bibir, dan kedua jarinya membentuk huruf “V” sedangkan Damar si manusia patung wajahnya tampak beku dan seakan tak peduli.

Editor: Albertus Indratno