Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Bisa jadi seseorang tampak tulus saat mereka bekerja tanpa mengharapkan uang. Sayangnya, ini hanya terjadi kepada mereka yang pernah mabuk ganja.
Penelitian yang dipublikasikan di Psychopharmacology ini menunjukkan efek jangka pendek dari penggunaan ganja terhadap motivasi. Saat itu para peneliti menguji motivasi mereka yang kecanduan ganja dalam bekerja untuk menghasilkan uang.
Menurut artikel yang dilansir dari sciencedaily.com, Dr Will Lawn dari UCL Clinical Psychopharmacology mengatakan ini pertama kalinya penggunaan ganja diuji memakai ukuran dan metodologi tertentu. Katanya, penelitian itu juga menunjukkan penghisap ganja ternyata memiliki persoalan motivasi dalam bekerja. Baik saat mereka mabuk atau tidak.
Penelitian ini melibatkan 57 relawan yang terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas 17 orang dewasa yang menghisap ganja sesekali. Melalui benda berbentuk balon mereka menghisap uap ganja lalu pada kesempatan terpisah menghirup “cannabis placebo.” Sesudahnya mereka diminta mengerjakan tes untuk mengukur motivasi dalam menghasilkan uang.
Ada dua jenis tes yang diberikan. Hasilnya juga berbeda. Dimana semakin tinggi hasilnya maka jumlah uang yang diberikan juga semakin besar. Tes pertama atau disebut sebagai “low-effort option” mengharuskan relawan menekan tombol “space bar” sebanyak 30 kali selama 7 detik untuk mendapatkan uang 50 sen poundsterling. Sedangkan tes “high-effort option” meminta relawan untuk menekan tombol “space bar” sebanyak 100 kali selama 21 detik untuk mendapatkan imbalan antara 80 sen sampai 2 poundsterling.
Profesor Val Curan dari lembaga yang sama mengatakan bahwa menekan tombol secara berulang-ulang bukanlah pekerjaan sulit. “Tapi itu perlu alasan saat mereka melakukannya dan itu berguna untuk mengukur motivasi.”
“Kami menemukan mereka yang mabuk ganja kurang menyukai "high-effort option",” kata Val. “Mereka yang pernah menghisap ganja menggunakan 50 persen waktunya memilih “high-effort option”. Sedangkan mereka yang sedang “tinggi” memanfaatkan 42 persen waktunya memilih “high-effort option.”
Sedangkan pada studi kedua dibuat skenario berbeda. Dimana 20 orang pecandu ganja dipertemukan dengan 20 orang yang mengalami kecanduan narkotika non ganja. Aturan mainnya, saat itu relawan tidak diijinkan mengkonsumsi narkotika atau alkohol selama 12 jam sebelum penelitian dilakukan. Mereka lalu diminta mengerjakan tugas seperti tes sebelumnya. Hasilnya mereka yang kecanduan ganja menunjukkan kurang termotivasi untuk “work for money” ketimbang kelompok tes lainnya. Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Penulis: Al. Indratno
Editor : Al. Indratno
Sumber:sciencedaily.com
Kirim Komentar