Kesehatan

Basmi Nyamuk oleh dr. FX. Wikan Indrarto

Oleh : Admin / Jumat, 16 September 2016 15:38
Basmi Nyamuk oleh dr. FX. Wikan Indrarto
Sumber foto: montgomerycountymd.gov

Terjadinya wabah Zika mengingatkan kita akan nyamuk. Nyamuk telah menyebabkan jutaan kematian secara global setiap tahun. Bahkan nyamuk adalah salah satu hewan paling mematikan di dunia, karena kemampuannya menyebarkan penyakit kepada manusia. Apa yang sebaiknya kita pahami?

Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk (vector-borne diseases) merupakan 17% dari semua penyakit menular, menyebabkan lebih dari 1 juta kematian global setiap tahunnya. Lebih dari 2,5 miliar orang di lebih dari 100 negara beresiko tertular salah satu penyakit tersebut, yaitu Demam Berdarah Dengue. Malaria menyebabkan lebih dari 400.000 kematian setiap tahun secara global, terutama anak balita. Nyamuk Aedes dapat menularkan Chikungunya, Dengue, Demam Rift Valley, Demam Kuning, dan Zika. Nyamuk Anopheles dapat menularkan Malaria, nyamuk Culex dapat menularkan Japanese Encephalitis, Limfatik Filariasis, dan Demam West Nile.

Para ahli entomologi menyebut nyamuk Aedes aegypti sebagai makluk "oportunis", karena memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, terutama yang disebabkan oleh perilaku manusia. Nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya berkembang biak dalam air yang terkumpul dalam lubang pohon dan daun tanaman di hutan yang tenang, telah menyesuaikan diri untuk mampu berkembang biak di daerah perkotaan dengan populasi padat, bahkan di lingkungan yang sangat buruk di sekitar tumpukan sampah. Proses adaptasi ini menyebabkan nyamuk Aedes aegypti disebut sebagai berbiak di wadah (container breeder). Nyamuk dapat berkembang biak dimanapun ada tetesan hujan mengumpul atau air disimpan, di luar ruangan. Larva nyamuk ini dapat ditemukan di sejumlah wadah air buatan, seperti cangkir, plastik dan tutup botol yang dibuang, piring di bawah pot tanaman, tempat mandi burung di sangkar (birdbaths), vas bunga, dan mangkuk air untuk hewan peliharaan. Nyamuk juga dapat berkembang biak dalam septic tank, tangki toilet, dan bak mandi. Konstruksi bangunan yang belum jadi, sampah ban bekas, dan selokan air hujan yang tersumbat, merupakan media bagi nyamuk untuk berkembang biak dalam jumlah sangat besar. Telur nyamuk dapat bertahan untuk waktu yang sangat lama dalam keadaan kering, bahkan lebih dari setahun. Setelah terendam air, telur tersebut segera menetas. Selama musim dingin, nyamuk dapat tetap dalam tahap larva selama berbulan-bulan asalkan pasokan air memadai. Telur tersebut lengket dan menempel pada bagian dalam wadah, sehingga baru akan lepas dari wadah kalau disikat.

Aedes aegypti adalah nyamuk agresif yang menggigit pada siang hari dan hanya nyamuk betina yang menggigit, sebab membutuhkan protein dalam darah manusia, untuk mengembangkan telur. Di dalam rumah atau indoors, nyamuk bisa saja menggigit pada malam hari pada pencahayaan yang remang. Nyamuk ini sangat terampil bersembunyi di lemari dan di bawah tempat tidur. Nyamuk betina sering melakukan "serangan menyelinap", yaitu mendekati manusia dari belakang dan menggigit pergelangan kaki atau siku, yang cenderung melindungi nyamuk dari tamparan tangan. Aedes aegypti betina hanya menghisap sedikit darah dalam satu gigitan dan mengulang dalam beberapa gigitan kepada orang lain, sehingga meningkatkan jumlah orang yang terinfeksi oleh satu nyamuk yang membawa virus. Setelah menghisap darah, nyamuk betina menghasilkan rata-rata 100 sampai 200 telur, hingga 5 kali bertelur selama hidupnya, dan meletakkan telurnya di beberapa lokasi yang berbeda. Semua karakter ini membuat populasi Aedes aegypti sangat sulit untuk dibasmi.

Pembasmian nyamuk diprediksi dapat mengurangi penularan penyakit secara efektif. Namun demikian, pembasmian nyamuk adalah tindakan yang kompleks, mahal, dan sering kalah oleh terjadinya resistensi insektisida. Pendekatan terpadu yang mengarah kepada semua tahap kehidupan nyamuk dan sepenuhnya melibatkan masyarakat, tentu sangat dianjurkan. Meskipun ‘fogging’ atau penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa memberikan bukti politis yang paling terlihat, bahwa pemerintah telah mengambil tindakan, tetapi sebenarnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah intervensi yang paling efektif untuk melindungi masyarakat, melalui gerakan 3M, yakni ‘Menutup, Menguras, dan Mengubur’. Dalam hal ini menutup rapat-rapat bak air, agar nyamuk tidak masuk dan bersarang di dalamnya. Menguras dan harus disertai menyikat bak mandi, minimal 1 minggu sekali, dan menimbun kaleng atau wadah kosong yang berisi air ke dalam tanah, agar nyamuk tidak menemukan tempat untuk bertelur.

‘WHO Vector Control Advisory Group’ telah mengevaluasi beberapa metode pembasmian nyamuk yang lebih baru, termasuk prototipe nyamuk yang dimodifikasi secara genetik. Uji coba yang dilakukan di Kepulauan Cayman di Laut Karibia bagian barat, yang terdiri dari 3 pulau Cayman Besar, Cayman Brac dan Cayman Kecil, menunjukkan penurunan yang signifikan pada populasi nyamuk Aedes aegypti. Teknik lain yang dikembangkan adalah rencana pelepasan massal nyamuk jantan yang telah disterilkan dengan radiasi dosis rendah. Sebuah metode biologi yang juga menjanjikan adalah menggunakan nyamuk jantan yang membawa bakteri Wolbachia alami, bakteri yang ditemukan pada 60% serangga, termasuk kupu-kupu dan lalat buah. Ketika nyamuk betina kawin dengan pejantan yang mengandung bakteri, telur tidak menetas, sehingga diprediksi dapat menekan populasi nyamuk. Nyamuk pembawa bakteri Wolbachia telah diujicoba di beberapa tempat, termasuk Australia, Brazil, Indonesia, dan Viet Nam sebagai bagian dari strategi pengendalian Demam Berdarah Dengue. El Salvador dengan dukungan kuat dari masyarakat nelayan, telah memperkenalkan metode budidaya ikan yang melahap larva nyamuk, ke dalam wadah penyimpanan air.

Dengan memahami perilaku nyamuk Aedes aegypti dan menyadari ganasnya penyakit yang ditularkannya, pembasmian nyamuk merupakan target kita bersama. Semua metode pembasmian nyamuk layak dilakukan dan yang utama adalah peran serta masyarakat dalam program ini. Apakah Anda sudah terlibat berperan, meskipun mungkin hanya di lingkungan sekitar Anda sendiri?

Sekian

*) dokter spesialis anak, Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, Alumnus S3 UGM


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini