Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Musisi-musisi handal negeri ini segera unjuk gigi di pentas musik atraktif Ngayogjazz 2016. Satu diantaranya Tohpati.
Pemetik gitar bernama lengkap Tohpati Ario Hutomo merupakan gitaris jazz handal yang diperhitungkan di Indonesia. Lahir di Jakarta, 25 Juli 1971, Tohpati sudah berkolaborasi dengan beberapa musisi papan atas seperti Arie Ayunir, Shakila, Glenn Friedly serta seniman-seniman lainnya. Karya-karyanya banyak dipengaruhi unsur-unsur etnik dan menggabungkan antara kekuatan musik modern dan tradisional. Sepanjang karirnya sebagai musisi profesional, ia banyak sekali dipengaruhi gitaris luar negeri. Satu diantaranya Pat Metheny.
Sejak muda, ketertarikannya di dunia musik sudah tampak. Bahkan, meski belum profesional ia sudah berkeliling Jakarta untuk menunjukkan kemampuannya. Satu diantara puncak kerja kerasnya saat ia mendapat gelar “Gitaris Terbaik” ketika usianya baru menginjak 14 tahun. Empat tahun sesudahnya, pada 1989, ia menyabet gelar “Gitaris Terbaik”- se Jawa. Pengalaman bermusik yang bertambah membuatnya semakin mumpuni. Pada tahun yang sama, dia memenangkan penghargaan sebagai gitaris terbaik di tingkat nasional bertajuk “Yamaha Band Explosion”.
Setelah meraih beberapa penghargaan, Tohpati memutuskan berkarir secara profesional. Saat itu ia memulainya bersama kelompok Simak Dialog bersama Riza Arshad, Arie Ayunir serta Indro Hardjodikoro pada 1993. Bersama grup musik ini, ia sudah menghasilkan album Lukisan, Baur, Trance / Mission, Patahan, Demi Masa serta The 6th Story.
Album solonya bertajuk “Tohpati” baru dirilis tahun 1998. Di album itu ia berkolaborasi bersama Shakila dan Glenn Fredly. Bahkan, sebagai bagian promosi, ia membuat video klip berjudul “Lukisan Pagi” yang dinyanyikan Shakila.
Berbeda dengan album sebelumnya, pada Serampang Samba ia lebih banyak menonjolkan aspek instrumental. Hanya lagu “Jejak Langkah Yang Kau Tinggal” yang dinyayikan penyanyi Glenn Friedly. Album kedua ini lebih banyak menonjolkan elemen musik etnik dari Bali serta petikan gitar akustik. Bisa dikatakan, di album ini Tohpati lebih idealis dan progresif ketimbang album sebelumnya.
Tohpati terus menggali potensinya. Sejak 2007, kelompok Simak Dialog berada di bawah bendera label Moonjune Records dan merilis tiga album bertajuk Patahan, Demi Masa and The 6th Story. Selain bersama Simak Dialog, ia juga membentuk Tohpati Ethnomission’s Save the Planet yang lebih banyak bereksperimen di musik jazz fusion. Sedangkan bersama kelompok trio Tohpati Bertiga ia tampil lebih gahar lewat musik progresif metal.
Pada 2016, gitaris yang setia menggunakan gitar bermerek Fender Stratocaster dan menggunakan pickups Seymour Duncan serta DiMarzio X2N ini akan tampil di salah satu panggung di Ngayogjazz 2016 di padukuhan Kwagon, Sidorejo, Godean, Sleman, Yogyakarta.
Ada juga gitaris Danny Eriawan Project, Monita Tahalea, Fariz RM dan komunitas jazz dari berbagai kota di Indonesia.
Bersama tim Citranet, pergelaran musik tahunan ini bakal menghadirkan keseruan live streaming di 5 panggung lewat kanal www.jogjastreamers.com dan berita-berita terkini seputar Ngayogjazz 2016 di www.gudeg.net
Penulis: Al. Indratno
Editor : Al. Indratno
Kirim Komentar