Yogyakarta, www.gudeg.net - Pagelaran Pasar Keroncong Kotagede Yogyakarta pada Sabtu malam tanggal 3 Desember 2016 diawali oleh Orkes Keroncong Rinonce dengan dua lagu berturut-turut berjudul “Kawula Muda” dan “Kaum Bidari”. Berikutnya bergantian berbicara di atas panggung M. Nasir sebagai salah seorang penggagas Pasar Keroncong Kotagede, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan Singgih Raharjo, dan Slamet Rahardjo. Acara pembukaan ini juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada Kusbini sebagai tokoh keroncong nasional yang diwakilkan kepada Sapta Ksvara, putera Kusbini.
Slamet Rahardjo yang didapuk menjadi pembuka Pasar Keroncong Kotagede dalam orasinya menyampaikan bagaimana ia memaknai Pasar Keroncong Kotagede 2016. Pertama, ketika Slamet memasuki gang-gang yang seakan tidak ada habisnya di Kotagede. “Kaya gini tidak ditemui di Jakarta. Di Jakarta banyak portal. Ini kan buminya punya kita, bukan kelompok. Mbok niru Kotagede,” ujarnya.
Kedua, adalah bahwa sewaktu di Jogja, ketika ia bertanya pada teman-temannya “Dari mana kamu?” jawaban teman-temannya adalah dari pasar. Ia mengatakan bahwa di Jogja, pasar tidak selalu diartikan secara harafiah. Makna Pasar Keroncong tidak berarti sekedar berkumpul mendengarkan keroncong, tapi disinilah masyarakat Jogja menyatakan kepada banyak orang bahwa keroncong itu bermuara dari dulu dan berlangsung hingga sekarang.
Masih dalam orasinya, Slamet menyatakan bahwa pagelaran ini merupakan contoh dari masyarakat yang pandai berterima kasih, karena keroncong di Kotagede sudah ada sejak tahun 1930 dan sampai hari ini masih bersemi. Rasa terima kasih itu ditujukan kepada seniman keroncong seperti Pak Kusbini, dan juga Pak Subarjo.
Slamet Raharjo enggan membuka acara ini seorang diri. Ia mengajak M. Nasir, Singgih Raharjo, dan Sapta Ksvara untuk bersama-sama membuka Pasar Keroncong Kotagede 2016. Setelah sebelumnya menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” bersama-sama, Pasar Keroncong Kotagede 2016 resmi dibuka.
Pasar Keroncong 2016 menyuguhkan 16 Orkes Keroncong yang dibagi dalam 3 panggung, yakni Panggung Loring Pasar di utara Pasar Kotagede, Panggung Sayangan di utara Masjid Gedhe Mataram, dan Panggung Sopingen di barat daya Pasar Kotagede.
Pasar Keroncong 2016 secara khusus dibuat sebagai tribute kepada almarhum Kusbini. Mengusung tajuk “Keroncong Jiwa Raga Kami”, masing-masing penampil diharuskan membawakan satu buah lagu ciptaan Kusbini.
Kirim Komentar