Yogyakarta – Glocalization atau lebih sering disebut dengan Glocal biasa diartikan sebagai “Think Global, Act Local”. Dalam melakukan aksi lokal, banyak hal yang bisa menjadi motor penggeraknya. Kreativitas, sensitivitas terhadap teknologi, multitude perspective adalah modal-modal yang diperlukan untuk memacu glocal.
Saat kita membicarakan lokalitas, kerapkali yang terbesit adalah muatan kedaerahan. Tidaklah salah untuk mengaitkan hal ini. Lokalitas (locality) sebagai konsep umum berkaitan dengan tempat atau wilayah tertentu yang terbatas atau dibatasi oleh wilayah lain. Dalam konteks budaya, lokalitas bergerak dinamis dan lentur, meski kerap lokalitas budaya diandaikan tidak dapat dilepaskan dari komunitas kultural yang mendiaminya, termasuk di dalamnya persoalan etnisitas.
Indonesia sangatlah kaya baik alam, budaya, dan peninggalan. Hidup di Indonesia berarti memiliki segala sumber yang bisa menjadi inspirasi. Saat PT. Aseli Dagadu Djokdja berbicara mengenai lokalitas, maka yang kemudian tercipta adalah DGD, suatu brand premium yang dengan bangga menceritakan tentang lokalitas Indonesia.
Mengusung tagline Nature, Culture, Nurture, DGD ingin menceritakan lokalitas Indonesia sebagai suatu harta (treasure) yang selalu membuat penasaran untuk digali dan dikaji. Tema Alam, Budaya pun bagaimana menyemaikannya kepada generasi muda urban menjadi fokus DGD. Tiga konsep inilah yang kemudian menjadi kekayaan brand fashion yang menyasar segmentasi anak muda urban.
Menggunakan multiple perspective, DGD mencoba menerjemahkan dan menginterpretasi ikon, simbol, dan nilai lokal dalam bahasa visual kekinian. Sebuah olah visual yang berpijak pada tradisi yang diolah secara progressive.
Desain grafis yang tersaji adalah DNA dari kekayaan alam dan budaya Indonesia yang tersebar dari Barat sampai ke Timur, dari Utara sampai Selatan kepulauan Nusantara. Sebutlah saat mengangkat desain fauna Indonesia, DGD mengangkat Badak, Orang Utan, dan Komodo. Alih-alih menyajikannya sebagai suatu desain yang realis, DGD mengembangkannya dalam seni origami. Maka jadilah binatang-binatang endemik ini dalam desain teknik melipat kertas Jepang yang mengesankan desain simple, modern. Akhirnya inilah DGD, satu karya terbaru persembahan PT. Aseli Dagad Djokdja untuk Indonesia.
Kirim Komentar