Yogyakarta, www.gudeg.net - Kampung Ketandan sebentar lagi akan menjadi tuan rumah event Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, tepatnya di tanggal 5 hingga 11 Februari 2017. Event tahunan ini akan bertambah meriah dengan tampilan salah satu sudut Kampung Ketandan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa bangunan lawas di perempatan tak jauh dari gapura Kampung Ketandan kini semakin cantik dengan warna merah dan kuning. Akhir-akhir ini, lokasi itu mnejadi salah satu lokasi foto favorit. Pada sore hari, banyak pengunjung yang berfoto di depan bangunan-bangunan yang dicat merah dan kuning itu, bahkan sampai mengantri.
“Ini merupakan program dari pemerintah, revitalisasi bangunan-bangunan tua yang masuk cagar budaya,” kata Eles, pemilik dari salah satu bangunan yang bercat merah dan kuning tersebut. Rumah Eless dan beberapa bangunan lain direnovasi oleh pemerintah sehingga menjadi seperti sekarang.
Renovasi dikerjakan selama tiga bulan, mulai Oktober akhir hingga Desember. Sekitar sebulan sebelum pengerjaan renovasi, diadakan sosialisasi dari pemerintah. “Ketika ditanya persetujuan oleh pemerintah, kita sih setuju aja, toh mau dibikin lebih bagus, kenapa tidak?"ujar Eless.
Ketika sedang ramai-ramainya, terkadang Eless akan menunggu hingga agak sepi untuk masuk rumah. “Kadang kalau kita mau masuk rumah, kita nunggu mereka biar foto-foto dulu. Begitu agak sepi, kita masuk rumah. Karena ‘kan harus buka pintu, dan terhenti foto-fotonya,“ jelas Eless. Meski demikian, ia tak merasa terganggu.
Rumah Eless memang bangunan tua. Menurut Eless, rumah tersebut telah berdiri sejak tahun 1896. Saat ini, yang menempati rumah tersebut adalah generasi ke empat. Sebelum direnovasi menjadi seperti sekarang, kondisi temboknya telah rusak. Meski dalam keadaan rusak, sebelum direnovasi telah ada yang menjadikan bangunan rumahnya sebagai latar belakang foto, walau tak seramai sekarang.
Menurut Eless, selain bangunan rumahnya dan beberapa bangunan lain di perempatan tersebut, pemerintah berencana untuk merenovasi bangunan-bangunan lain di Kampung Ketandan. Mari kita tunggu, bagaimana wajah Kampung Ketandan setelah usai “berdandan” nantinya.
Kirim Komentar