www.gudeg.net, Yogyakarta - Perayaan Nyepi tahun ini mengambil tema “Jadikan Catur Brata Penyepian Memperkuat Toleransi Kebhinekaan Berbangsa dan Bernegara Demi Keutuhan NKRI”. Tema tersebut relevan untuk memantabkan kembali toleransi dan kerukunan umat beragama.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya, pada upacara Tawur Agung di Candi Prambanan, Senin (27/3).
“Saya sangat berharap tema besar perayaan Nyepi tahun ini benar-benar menjadi buku manual yang tidak hanya bersifat filosofis, tapi juga konkrit untuk mewujudkan toleransi dan kerukunan umat beragama,” kata Lukman.
Upacara Tawur Agung berlangsung khidmat. Diisi sambutan dari berbagai pihak, doa, dan tarian, upacara ini dihadiri umat Hindu dari DIY, Jawa Tengah dan sekitarnya. Seorang pengunjung dari daerah Srebegan, Klaten, Joko Pribadi, mengatakan bahwa dari daerahnya kira-kira ada 50 orang yang datang ke upacara ini. Joko juga menyampaikan harapan untuk Perayaan Nyepi di tahun ini, “Supaya lebih baik akhlak dari semua agama,” ujarnya.
Senin (27/3) sore, dari pukul 16.00 hingga 21.00 rangkaian perayaan dilanjutkan dengan upacara Pecaruan Pangerupukan di pura-pura dan tempat yang ditentukan panitia, dan di rumah masing-masing. Pada Rabu (28/3) seluruh Umat Hindu melaksanakan Nyepi dengan Catur Brata Penyepian, yaitu amati geni (mematikan api hawa nafsu), amati karya (hening, merenung, tanpa aktivitas), amati lelungaan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak menikmati hiburan) serta melakukan Upawasa atau berpuasa.
Kirim Komentar