www.gudeg.net. Yogyakarta - Ponimin, salah satu peserta demo mogok kerja dari taksi konvensional mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi Gagal membela rakyat kecil. Para supir taksi dan pengusaha taksi yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat menuntut dihapusnya taksi online dan ojek online. "Kami mohon pada pemerintah agar menghapus taksi dan ojek online karena itu ilegal dan tidak sesuai dengan peraturan hukum yang berjalan," katanya.
Ia mengatakan bahwa taksi konvensional yang berjalan saat ini resmi dan sesuai dengan ketetapan hukum. "Kalau misal mau tertib pun mereka ya harus sama dengan kita, menggunakan plat umum, SIM umum dan menentukan tarif dasar sesuai dengan ketentuan organda," katanya.
Dengan adanya taksi dan ojek online, pendapatan mereka turun hingga 70%. "Pendapatan kami jadi turun drastis, mau kasih uang saku untuk anak yang sekolah saja susah," katanya.
Saat ini, taksi konvensional harus melakukan setor harian sekitar Rp 450.000. Rp 150.000 untuk BBM, Rp 270.000 untuk diserahkan ke kantor, jadi sisa yang dibawa pulang oleh supir hanyalah Rp 30.000 saja. "Kami ini cuma rakyat kecil. Keinginan kami cukup sederhana hanya kebutuhan harian bisa terpenuhi," tutupnya.
Kirim Komentar