Yogyakarta, www.gudeg.net - Di Bentara Budaya Yogyakarta, dari 2 hingga 10 Agustus digelar pameran bertajuk “Empu. Empu adalah pameran oleh 4 perempuan, Ade Artie, Bibiana Lee, Ida Ahmad, dan Indah Arsyad.
Keempat perempuan ini telah kenyang dengan pengalaman menjadi ibu. Tentunya mereka tak sekedar membuat karya, tapi juga merepresentasikan dirinya tentang sosok, makna, juga pengalaman mengenai perempuan itu sendiri.
Bambang ‘Toko’ Witjaksono, kurator pameran ini, dalam tulisan pengantarnya mengatakan bahwa Empu adalah istilah untuk menyebut seseorang yang memiliki linuwih, waskita, berilmu tinggi, ahli sastra, menguasai ilmu kasampurnaning urip, pembuat suatu karya agung. Dan memang tepatlah kaum wanita disebut dengan per-empu-an, sebagai apresiasi rasa penghormatan tinggi terhadap kaum wanita.
Masing-masing karya memliki narasi yang ditempelkan di dinding. Salah satu karya yang dipamerkan adalah patung perempuan hamil yang dijejer, karya Ida Ahmad. Dalam narasi, dijelaskan bahwa karya ini merupakan salah satu contoh representasi bagaimana perempuan dengan taruhan nyawa, berusaha semaksimal mungkin untuk tetap tegar dan kuat demi kelangsungan keturunannya.
Ada juga karya Ade Artie yang menampilkan enam buah patung, yang merupakan ungkapan dari 'tukang ngobrol', di mana dalam proses pameran ini Ade lebih banyak mengamati proses ketika tiga teman lainnya tengah berbincang.
Ada pula yang menampilkan tema pelecehan yang dialami perempuan dalam karya instalasi. Pelecehan ini bukan pelecehan fisik, melainkan secara verbal, di mana pelecehan ini seringkali pada awalnya tak terlihat karena tidak membekas secara fisik. Masih ada beberapa ikarya lain dari empat perempuan yang telah lama berteman ini. Melihat pameran ini, kita bisa memaknai kembali perempuan,posisi dan perannya dalam kehidupan
Kirim Komentar