Yogyakarta, www.gudeg.net - Soprema (Sociopreneur Muda Indonesia), kompetisi wirausahawan muda hasil kerjasama antara Yousure (Youth Studies Center) UGM, Kemenpora, dan Bank Rakyat Indonesia, telah menjaring sebanyak 100 proposal terbaik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Proposal berasal dari 29 provinsi, dari Aceh hingga Papua. Topik industri kreatif saat ini unggul dalam jumlah tim lolos dibandingkan dengan topik Ketahanan Pangan.
Kompetisi ini dibagi menjadi kelas kick off dan start up, yang akan diambil 50 dari masing-masing kelas. Kick off adalah kategori untuk usaha dengan usia di bawah satu tahun, sedangkan start up untuk usaha dengan usia 1 hingga 3 tahun. Tema yang dipertandingkan tahun ini adalah ”Ketahanan pangan dan ekologi (pertanian, kemaritiman, ekologi) dan Industri kreatif”.
Tahun ini, kategori industri kreatif meloloskan 29 tim kick off dan 31 tim start up. Sementara itu, dari topik ketahanan pangan meloloskan 21 tim kick off dan 19 tim start up. Seleksi peserta dilakukan oleh delapan orang juri yang merupakan peneliti Youth Studies Centre (YouSure) FISIPOL UGM.
Dr. Hempri Suyatna, peneliti sekaligus direktur Soprema mengatakan bahwa seratus tim yang lolos memiliki program yang inovatif, berpotensi berjkelanjutan dan memiliki dampak kuat untuk pengentasan masalah-masalah sosial.
Ekazuni Lusi Astuti, salah satu juri untuk topik industri kreatif pada kategori kick off juga mengatakan hal senada. “Keunggulan 100 tim yang lolos dalam seleksi awal adalah untuk sebagian proposal sudah memasukkan aspek social entrepreneurship walaupun masih belum detil terhadap pemberdayab kelompok rentan,” kata Lusi.
Diharapkan, dari 100 tim yang lolos bisa saling belajar tentang social entrepreneurship dari kompetisi Soprema baik dari masukan para juri, coaching clinic, seminar maupun field trip sehingga mereka mampu mengembangkan bisnis sosial yang dilakukan dengan lebih berpihak pada kelompok rentan. Ajang ini akan diadakan pada tanggal 10 hingga 12 Oktober 2017.
Kirim Komentar