Yogyakarta, www.gudeg.net - Acara Djogjantique Day yang juga merupakan acara ulang tahun sebuah klub motor antik, Motor Antik Club (MAC) telah sukses diselenggarakan pada 18 hingga 19 Agustus 2017 lalu di Pasar Gabusan Seni Gabusan, Bantul. Pada kesempatan ini, Suwardi, salah satu founder MAC menceritakan pada Tim Gudegnet sedikit kisah saat awal berdirinya klub yang telah berumur 30 tahun ini.
Pria yang akrab disapa Mbah Wardi ini menceritakan, bedirinya MAC tidak lepas dari peran 5 sosok montir yaitu Suwardi sendiri, Bangun Kleben, Triyas Mulyatno, Sambo, dan Genduk Yulihartono. Bermula dari kegemaran yang sama dalam mengutak-atik motor dan sparepart-nya, mereka membentuk kelompok yang kemudian dinamai “Gromon”, singkatan dari gerombolan montir. Kelompok inilah yang menjadi cikal bakal dari MAC.
Sore itu (18/8) Suwardi berpenampilan seperti banyak anggota-anggota lain. Dengan rompi kulit, rambut gondrongnya yang memutih dibiarkan tergerai. “Motor pertama yang kami garap adalah motor Ducati, dan itu membutuhkan waktu berbulan-bulan, mulai dari pencarian sparepart dan lain-lain” ujar pria yang bertempat tinggal di Sewon, Bantul ini. Saat itu motor tua yang tadinya mati berhasil kembali dihidupkan.
Proses memperbaiki sebuah motor atau menghidupkan lagi motor tua yang bisa memakan waktu berbulan-bulan dikerjakan bersama-sama dengan kekeluargaan yang kental. Kekeluargaan dan gotong royong inilah yang turut membuat klub ini dapat bertahan hingga saat ini.
Saat ini MAC sudah mempunyai ratusan anggota dari berbagai wilyah di Indonesia. Suwardi berharap, di usia yang sudah memasuki 30 tahun ini MAC tetap guyub, mengutamakan kekeluargaan dan tetap asyik.
Kirim Komentar