www.gudeg.net, Yogyakarta - Pameran seni rupa bertajuk “Dwi Rupa Bumi” digelar di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan Alun-Alun Utara No.7, Prawirodirjan pada 18-30 Maret 2018. Menariknya, pameran ini memajang karya dua seniman yang berbeda ‘dunia’. Perupa Nasirun, berkolaborasi dengan Trie Utami, yang lebih dikenal sebagai penyanyi. Pameran dibuka oleh pemusik Purwacaraka.
“Dari Mas Nasirun ada sekitar 12-14 judul, kalau Mbak Trie Utami ada 31 judul karya,” kata Ndaru Artono, pengelola Jogja Gallery. Ndaru mengatakan, Trie Utami memiliki basic kesenian, khususnya lukis yang diturunkan dari kakeknya, seorang pelukis drawing di zaman Belanda.
Tiga puluh satu karya lukis Trie Utami terdiri dari 29 karya dalam media kanvas dan 2 sketsa. Karya-karya ini mencerminkan apa yang tengah ia rasakan. “Yo opo sing tak rasakno, yo tak gambar,” (apa yang saya rasakan, ya saya gambar) kata Ndaru menirukan ucapan Trie Utami.
Sedangkan Nasirun merespon dunia yang digeluti oleh Trie Utami, yaitu dunia musik. Di sebuah ruangan, terdapat piano yang direspon Nasirun dengan memasang wayang kecil-kecil. Sehingga ketika tuts ditekan, wayang akan ikut bergerak.
Ruangan itu dibuat seperti ruang mini konser, seolah para pengunjung menjadi konduktor. Stand-stand yang biasanya untuk meletakkan partitur, menjadi lukisan-lukisan karya Nasirun. Selain itu antara lain ada harpa, bass, gitar, dan celo yang juga menjadi media lukis. Ada yang bisa dimainkan, dan ada yang memang sengaja tidak dipasang senarnya. Selain itu ada wayang-wayang beraneka bentuk yang terdiri dari Wayang Carangan dan Wayang Burung.
Kirim Komentar