Gudegnet - Tingalan Jumenengan Dalem, hari ini (16/4) masuk pada upacara Labuhan. Uba rampe yang telah disiapkan dilabuh di empat lokasi, yakni Pantai Parangkusumo, Gunung Merapi, Gunung Lawu, dan Dlepih, Wonogiri. Tingalan Jumenengan Dalem merupakan acara peringatan ulang tahun kenaikan tahta Sri Sultan.
Uba rampe yang telah diinapkan sejak semalam di Bangsal Srimanganti, dikirim dan diserahterimakan ke lokasi hari ini. Prosesi Labuhan di Pantai Parangkusumo telah dilangsungkan siang ini. Beberapa uba rampe yang dilabuh diantaranya merupakan benda-benda milik Sri Sultan. Salah satu jenis Ubarampe yang dilabuh adalah Lorodan Busana Dalem atau pakaian raja.
Prosesi Labuhan di Dlepih hanya dilakukan delapan tahun sekali, yakni di Tahun Dal. “Setiap tahun Dal, itu (lokasi Labuhan) ditambah dengan di Dlepih, Khayangan, Wonogiri,” ucap KPH Yudhadiningrat, Wakil Penghageng Tepas Tandha Yekti saat prosesi Sugengan, Minggu (15/4).
Labuhan sendiri berasal dari kata labuh yang memiliki makna membuang, atau menghanyutkan. Makna dari Labuhan adalah sebagai doa dan pengharapan untuk membuang sifat buruk.
Patilasan yang menjadi lokasi pelaksanaan Labuhan adalah lokasi yang memiliki keterkaitan historis dengan Kerajaan Mataram Islam.
Rangkaian prosesi Pengetan Tingalan Jumenengan diawali dengan Ngebluk pada Jumat (13/4) lalu. Upacara ini mempersiapkan adonan untuk Ngapem yang akan dilaksanakan esoknya, Sabtu (14/4). Esok, Labuhan Merapi akan digelar mulai pukul 06.00 dari Kinahrejo.
Kirim Komentar