www.gudeg.net, Yogyakarta - Jelang bulan puasa yang akan tiba pada pertengahan Mei mendatang, hari ini (11/5) warga Widodomartani, Ngemplak, Sleman melangsungkan ritual Merti Sumber. Diawali dengan arak-arakan ke arah makam untuk ziarah, rombongan kirab lalu menuju ke tempat wisata blue lagoon.
Sebanyak empat gunungan diarak dalam kirab, yakni Gunungan Nasi Wiwit, Gunungan Sayuran, Gunungan Cara, dan Gunungan Hasil Bumi. Kirab diikuti oleh dua rombongan bregada. Suhadi, ketua desa wisata setempat yang juga ketua acara Merti Sumber mengatakan bahwa ritual ini diadakan dalam rangka menyambut Bulan Ramadan. "Selain itu juga sebagai wujud syukur atas sumber mata air yang menghidupi warga," katanya.
Menurut Suhadi, tiap merti sumber, air dalam kendi dalam prosesi yang disebut “Tirta Budi” berasal dari tempat yang berbeda. Tahun ini, yang merupakan penyelenggaraan ketiga, air diambil dari makam dan petilasan para wali, termasuk air laut utara dan laut selatan. Harapannya, semoga warga dan generasi ke depan lebih peduli dengan wisata,” lanjutnya.
Setelah sampai di Blue Lagoon dan pembacaan sambutan yang antara lain dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, gunungan kemudian diperebutkan oleh warga. Dalam sambutan yang dibacakan oleh pembawa acara, di samping menyampaikan apresiasinya, Sultan juga berharap agar desa wisata dapat menjadi pendongkrak perekonomian di daerah sekitarnya. “Bagi pemerintah daerah Kabupaten Sleman akan dapat mengembangkan darrahnya untuk menjadi destinasi unggulan yang baru,” kata sultan. Dalam acara ini juga dilangsungkan peresmian batik khas Blue Lagoon.
Ratusan warga berpartisipasi dengan masing-masing perannya. Termasuk Nadia, gadis 24 tahun yang ikut berpartisipasi sebagai pembawa panji atau bendera. Dengan berpartisipasi di acara ini ia merasa ikut melestarikan budaya. “Harapannya ke depan lebih ramai lagi, tadi masih agak sepi mungkin karena belum terlalu banyak yang tahu,” ucapnya.
Kirim Komentar