Gudeg.net—Warga Desa Widodomartani menyelenggarakan merti sumber Blue Lagoon untuk keempat kalinya pada Rabu (1/5). Kegiatan merti sumber dan merti desa memang kerap dilakukan dusun dan desa menjelang bulan Ramadan.
“Tema merti kali ini Wahyu Kolo Sebo. Kami membawa tujuh kendi Air Tirta Budi ke Blue Lagoon,” ungkap Suhadi, Ketua Pengelola Desa Wisata Blue Lagoon di acara merti sumber (1/5).
Tujuh kendi ini merupakan air gabungan dari 11 sumber mata air yang berasal dari berbagai tempat. Tempat yang dimaksud seperti sumur makam raja dan para wali dan air laut utara dan selatan.
“Maknanya menimba ilmu. Kita harus mengambil ilmu-ilmu yang bermanfaat dari para wali dan para pemimpin yang adil,” jelas Suhadi lagi. Sebelum dibawa ke Blue Lagoon, kendi-kendi ini dikirab, lalu dilanjutkan dengan prosesi ziarah ke makam leluhur.
Suhadi juga mengungkapkan bahwa budaya merti sumber adalah wujud syukur terhadap Tuhan. Pasalnya, sumber mata air sekaligus pemandian Blue Lagoon, telah memberi banyak manfaat untuk warga sekitar.
Mata air ini, selain dipakai untuk pemenuhan kebutuhan air bersih warga Desa Widodomartani, juga mendatangkan rezeki untuk warga dan mendongkrak perekonomian desa. Blue Lagoon memang cukup terkenal di kalangan wisatawan.
Agenda Merti Sumber ini dihadiri oleh wakil bupati Kabupaten Sleman, Sri Muslimatun. Di kesempatan ini, Sri Muslimatun mendapat kesempatan membawa salah satu kendi berisi air dan menuangkannya ke Blue Lagoon sebelum kendi dilempar.
Juga di acara ini, empat gunungan menjadi sasaran aksi rebutan warga. Gunungan tersebut adalah Gunungan Nasi Wiwit, Gunungan Cara, Gunungan Sayuran, dan Gunungan Hasil Bumi. Gunungan kerap diincar karena dianggap mendatangkan berkah.
Kirim Komentar