www.gudeg.net - Beragam kuliner nusantara ada di Jogja. Salah satunya, masakan bercita rasa pedas dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, Nasi Balap Puyung.
Satu porsi Nasi Balap Puyung berisi nasi putih, ayam suwir dengan bumbu pedas, kacang kedelai dan keripik kentang yang gurih, lengkap dengan potongan kacang panjang dan telur.
Mencicip kuliner ini, rasa pedas langsung terasa ketika mulai mengunyah suwiran daging ayamnya yang berbumbu pedas. Antok, karyawan di tempat ini menjelaskan cara membuat daging ayam ini. “Pertama digoreng, terus disuwir, terus dimasak lagi pakai gilingan cabai pilihan,” kata Antok.
Cabai yang digunakan adalah hanya cabai-cabai merah saja. “Setelah itu dimasak lagi, sampai mendidih airnya, terus dikasih minyak sedikit, sama sikasih bumbu rempah-rempah yang lain juga,” terangnya lagi.
Rasa pedas tak hanya berasal dari suwiran daging ayam, namun juga dari potongan kacang pajangnya yang juga berbumbu cabai. “Kacang panjang, dirajang kecil, diberi tumbukan cabai, diberi bawang merah lalu diaduk,” kata Antok. Sedangkan telur rebusnya dimasak bukan dengan kecap namun gula jawa. Rasa pedas yang cukup dominan dipadu dengan gurihnya keripik kentang dan kacang kedelai yang crispy.
Nasi balap puyung ini disajikan dengan piring rotan, dan jika dibungkus, bungkusnya akan berbentuk kerucut yang unik. Satu porsi harganya cukup murah, Rp 10.000 saja. Jika dengan telur, Rp 13.000. Minumnya, dari Rp 3000 hingga Rp 5000.
Tempat makan yang berada di Santren, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman ini adalah cabang dari nasi balap puyung yang ada di Jalan Kaliurang No 18. Di cabang Gejayan buka mulai pukul 15.30 hingga 22.000, sedangkan yang di Jalan Kaliurang mulai pukul 6.00 hingga 21.00.
Kirim Komentar