Gudeg.net - Sudah dua bulan ini ALEKSA hadir di Perpustakaan Kota Yogyakarta. ALEKSA merupakan kepanjangan dari Ada Koleksi Lokal Konten Yogyakarta, yaitu bentuk inovasi dari Perpustakaan Kota Yogyakarta dalam hal pengelolaan konten lokal.
Inovasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi tentang budaya tradisional, popular, potensi daerah, sejarah, pariwisata, arsitektur kota, karya sastra, kajian seni budaya dan hasil pembangunan Yogyakarta dari waktu ke waktu.
ALEKSA hadir untuk menjawab masukan dari pemustaka di Perpustakaan Kota akan kemudahan akses dalam hal layanan informasi tentang Yogyakarta. Selain meminjam langsung, para pemustaka bisa langsung mengakses ALEKSA melalui Siska, Lolita, kartika, Mulan Jamila, Belinda, Refa dan Diana.
Salah satu konten ALEKSA adalah buku-buku yang dikeluarkan oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kota Yogyakarta, oleh karena itu Dinas Perpustakaan kota menjalin kerjasama dengan OPD di lingkungan kota Yogyakarta, seperti BPBD, BAPPEDA, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.
“Di mana mereka mempunyai terbitan tentang Yogyakarta, sehingga bisa dihibahkan dan dilayangkan ke kami, karena itu merupakan bagian dari konten lokal Jogja dan merupakan bagian dari koleksi ALEKSA,” tutur Ismawati Retno selaku Kasie Pelestarian Koleksi Pustaka dan Naskah Kuno Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta.
Layanan ALEKSA mirip dengan SIRIMA yaitu koleksi presiden Indonesia dari masa ke masa, segala informasi mengenai presiden Indonesia ada di sini. Mulai dari Biografi hingga koleksi presiden RI dijadikan satu di SIRIMA.
Bertempat di lantai dua Perpustakaan Kota, saat ini ALEKSA sudah mempunyai koleksi buku sekitar 300 eksemplar dan akan terus bertambah dan berkembang . Inovasi ALEKSA merupakan penguatan identitas Kota Yogyakarta sebagai kota yang memiliki warisan budaya luhur.
Belum lama ini (Kamis,12 Juli 2018) Perpustakaan Kota Yogyakarta juga melakukan kunjungan ke Tepas Kawedanan Hageng Punokawan Widyabudaya Kraton Yogyakarta. Maksud dari kunjungan ini adalah sebagai penjajakan untuk menjalin kerjasama dengan pihak Kraton.
Dikutip dari siaran pers Dinas Perpustakaan, Plt. Kepala dinas perpustakaan dan kearsipan kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menjelaskan perpustakaan kota Yogyakarta memiliki tugas untuk menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat, sehingga aspisrasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang dengan baik.
Dinas perpustakaan juga menghimbau kepada masyarakat apabila mempunyai koleksi tentang konten lokal bisa menghibahkannnya ke Dinas Perpustakaan Kota Yogyakarta.
“Masyarakat boleh berpartisipasi memperkaya koleksi lokal konten dengan menghibahkan buku ke perpustakaan, ” tutup Isma ramah.
Kirim Komentar