Gudeg.net— Menyaksikan pengibaran bendera di lapangan sudah biasa kita lihat. Menyambut Hari kemerdekaan Indonesia ke-73, SAR Baron mengadakan pengibaran bendera di samudra. Tradisi ini sudah dimulai sejak 2013 lalu.
Dilaksanakan di pesisir pantai Baron, tepatnya 200 meter dari bibir pantai. Tiang bendera sudah disiapkan sebelumnya di lokasi. Pada hari-H nanti, pelaksanaan pengibaran bendera dilakukan seperti pengibaran bendera pada umumnya. Bedanya, pasukan pengibar bendera keluar dari barisan berenang menuju ke lokasi tiang bendera.
Ide pengibaran bendera di tengah laut ini terinspirasi dari tim SAR. “Inpirasi dari SAR yang selalu jaga di pantai sekaligus menunjukan bahwa laut tidak seganas yang sering kita bayangkan. Asal manusianya saja yang harus menyesuaikan, bukan sebaliknya,” jelas Sukamto selaku Wakil Komandan SAR Baron.
Bagi masyarakat yang ingin turut berpartisipasi maupun menyaksikan, dipersilakan untuk datang. Masyarakat yang ingin ikut sampai ke lokasi pengibaran diharapkan untuk berpakaian sesuai, menggunakan pakaian renang dan membawa pelampung berupa ban, atau pelampung lainnya seperti life jacket, papan surfing, dan sejenisnya.
Mengibarkan bendera di samudra tentu tidak lepas dari risiko adanya perubahan gelombang atau gelombang tinggi saat prosesi berlangsung. Untuk itu beberapa antisipasi juga turut disiapkan. “Opsi pertama bila tiba-tiba gelombang ada perubahan drastis, kami siapkan pasukan khusus tiga orang, dan yang lain tidak boleh masuk. Opsi lainnya, bila sesuai denan rencana, pasuka pengibar bendera semua masuk,” papar Sukamto melanjutkan.
Tahun ini, adalah kali ke-enam prosesi pengibaran ini. Tahun 2017, dari masyarakat sekitar dan relawan, terdapat sekitar 600 orang yang turut berpartisipasi menjalankan tradisi ini. Jadi bagaimana, tertarik melakukan hal yang berbeda tahun ini? Silakan menghubungi 081326906225.
Kirim Komentar