Gudeg.net — Perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa untuk meraih kemerdekaan. Peran perempuan dalam perjuangan bangsa dilandasi semangat dan cita-cita menuju kemerdekaan indonesia yang aman tentram damai dan makmur.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Mafilindati Nuraeni, di penyelenggaraan sarasehan untuk organisasi perempuan Sleman, Rabu (5/12).
“Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui Kongres Perempuan pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta,” tuturnya lebih lanjut.
Kongres tersebut digadang sebagai tonggak sejarah perjuangan perempuan Indonesia. Karena itu lah, 22 Desember diperingati sebagai hari ibu oleh bangsa Indonesia.
Menggandeng Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sleman, DP3AP2KB menggelar agenda ini di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman. Sarasehan ini merupakan bagian dari rangkaian acara menyambut Hari Ibu ke-90, 22 Desember 2018 mendatang. Agenda ini bertajuk 'Karya Perempuan, Prestasi Bangsa'.
“Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan peran perempuan agar dapat menyatu-padukan pola pembinaan keluarga dan pemberdayaan perempuan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup sejahtera lahir dan batin,” ujar Ketua GOW Kabupaten Sleman, Sri Wahyuni Dewi.
Di saat yang sama Mafilindati menyampaikan belum terwujudnya keadilan gender, dan bahwa perempuan Indonesia masih rentan terhadap eksploitasi, kekerasan, dan perlakuan diskriminatif lainnya.
“Hal ini patut menjadi perhatian semua pihak demi terwujudnya keadilan gender yang proporsional,” ujarnya lagi. Pembangunan yang responsif gender harus terus diupayakan tambahnya.
Kirim Komentar