Gudegnet-Nasi goreng dengan berbagai variannya dapat dijumpai di beberapa tempat di Jogja. Salah satunya, nasi goreng kang gudel dengan andalan menu nasi goreng iso babat.
“Yang jadi adalan yang babat iso ayam telur,” kata Andika, helper di tempat makan yang beralamat di Jalan Kaliurang KM 6,8 ini. Selain di Jalan Kaliurang, Nasi Goreng Kang Gudel juga dapat ditemui di Jalan Tantular, Condong Catur. “Yang di sana (Jalan Tantular) sudah tiga tahunan, kalau yang di sini baru dua bulanan,” kata Andika.
“Dari pertama buka sampai sekarang alhamdullilah habis terus nasinya,” ucapnya lagi. Ia menambahkan, warung biasanya mulai ramai sekitar pukul 19.00 hingga tutup.
GudegNet memesan menu andalan, yaitu nasi goreng babat iso ayam telur. Disajikan dalam piring yang dialasi daun pisang, aromanya segera menggoda. Daging ayam, iso dan babat dipotong kecil-kecil, dengan telurnya sebagai bumbu nasi goreng. Ditaburi bawang goreng kering, rasanya selaras dan nikmat disantap hangat-hangat.
Pelayanannya ramah, membuat pengunjung betah. Untuk yang ingin memesan menu lain, tersedia juga menu nasi goreng ayam, nasi goreng kambing, hingga nasi goreng teri.
Selain nasi goreng, di daftar menu ada juga bakmi goreng/ rebus, kwetiauw goreng/ rebus, bihun goreng/ rebus, nasi gongso babat iso, dan nasi gongso ayam. Harga makanan berkisar Rp 11.000 hingga Rp 16.000 dan minum Rp 3000.
Tempat makannya cukup nyaman. Uniknya, di dinding warung tertempel plesetan petuah Jawa yang kocak. Seperti, “urip kuwi mung mampir mangan nasi goreng” yang dalam Bahasa Indonesia artinya “hidup itu hanya mampir makan nasi goreng.”
Bagi orang Jawa tentunya langsung mengingatkan pada pepatah aslinya, “Urip kuwi mung mampir ngombe,” yang berarti hidup itu hanya mampir minum.
Warung makan ini buka dari pukul 17.00 hingga 24.00. Saat beranjak pulang dan mengambil kendaraan kita masih digoda kalimat dalam bahasa Jawa yang tertempel di pagar, yang dalam Bahasa Indonesia artinya “Sudah kenyang kok masih tetap ingin jajan..”
Kirim Komentar