Pariwisata

Stagen 1001 Meter asal Sleman Pecahkan Rekor Muri

Oleh : Karni Narendra / Rabu, 03 Oktober 2018 09:31
Stagen 1001 Meter asal Sleman Pecahkan Rekor Muri

Gudeg.net - Sleman terkenal dengan daerah perajin tenun, seperti Gamplong,Sejati, Kembangan, Sumberarum dan lainnya. Namun dari sekian banyak perajin tersebut, masih sedikit perajin stagen yang bisa kita temui.

Stagen merupakan korset berbentuk kain panjang yang dililitkan ke perut. Biasanya memiliki lebar 15 cm dan panjang 5-10 meter. Stagen ini sering dipakai ibu-ibu jaman dahulu sekarang pemakaiannya sudah jarang. 

Prihatin dengan hal tersebut dan untuk melestarikan stagen, BPPS (Badan Promosi Pariwisata Sleman) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Sleman akan menyelenggarakan event pemecahan rekor stagen terpanjang dengan panjang 1001 meter di Candi Banyunibo pada Minggu (7/10) yang melibatkan perajin dari daerah Gamplong dan sekitarnya.

“Intinya kami mencoba membantu mem-booming-kan stagen lagi, yang berfungsi bagi orang lanjut usia dan juga sebagai bahan pembuat kerajinan,” jelas Ketua BPPS Guntur Eka Prasetya SH, MKn.

“Di luar dari itu, bagaimana kegiatan MURI  ini bisa menstimulan para remaja untuk mencintai dan meneruskan kerajinan stagen ini dengan alat tenun bukan mesin (ATBM),”jelasnya lebih lanjut.

Selain itu event ini diselenggarakan dalam rangka promosi obyek wisata. Candi Banyunibo dipilih karena lokasi ini dekat dengan Tebing Breksi sehingga wisatawan bisa sekaligus mampir ke Banyunibo.

Terselenggaranya acara ini tidak lepas dari peran serta Komunitas Tenun Moyudan, Komunitas gabungan perajin tenun di Moyudan yang dipertemukan pada acara studi banding di Lombok.

“Produk kami beda-beda di Pingitan tetap bertahan pada tenun stagen, Di Sejati, Sumberarum inovasi ke stagen pelangi yang dikembangkan ke produk-produk  turunannya,  Kembangan Sumberahayu berkembang ke tenun lurik dan turunannya, Gamplong berkembang di tenun serat alam dan turunannya, Tapi kami dalam satu komunitas penenun Moyudan,” tutur F. Sita Bayu D,yang sering disapa Sita, wakil dari Komunitas Tenun Moyudan.

Sita mengungkapkan harapannya agar menyadarkan masyarakat bahwa produk handmade berbeda dengan produk pabrikan.”Kami mengandalkan kualitas ,karena Sekarang banyak produk tenun pabrikan yang harganya jauh di bawah produk kami.”


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini