Kuliner

Kopi Tarik 11, Ngopi Tidak Harus Serius

Oleh : Trida Ch Dachriza / Selasa, 30 Oktober 2018 15:06
Kopi Tarik 11, Ngopi Tidak Harus Serius
Gudegnet/Trida


Gudegnet Pekan ini, sempatkan waktu untuk berkunjung ke Kopi Tarik 11. Pilihan kopi ala Indonesia, cocok untuk bersantai sambil srawung karo kanca.

Buka di pertengahan tahun 2018 ini, Kopi Tarik 11 hadir untuk menyuguhkan kopi merakyat yang tidak kalah dengan kopi-kopi kekinian zaman now.

Berbeda dengan kedai kopi kebanyakan yang mengandalkan house blend dan pilihan single origin beragam, Kopi Tarik 11 hanya menyediakan kopi Robusta yang berasal dari Temanggung.

Jangan pesimis dulu, biji kopi yang digunakan di sini merupakan biji kopi dari Kecamatan Gesing, hasil produksi petani binaan yang berhasil memperoleh titel Kopi Robusta No. 1 Indonesia, Panen 2017. Jadi dari rasa, masih boleh diadu.

“Kenapa Robusta, karena Robusta ini selalu dianggap second grade, di bawahnya Arabica, yang fancy itu yang Arabica. Padahal nggak mesti,” ungkap Danang C. Nugroho selaku salah satu pemilik Kopi Tarik 11. Dia berpendapat rasa adalah sesuatu yang personal.

Lebih lanjut Danang menjelaskan, melalui Kopi Tarik 11 ini, Ia ingin mendobrak keseriusan barista dan idealisme orang-orang yang menikmati kopi berdasarkan stigma-stigma tertentu.

Entah idealisme, stigma alat yang digunakan, house blend yang dibuat menyesuaikan karakter/idealisme pemilik, dan lainnya.

Tidak ingin terfokus pada budaya indie yang mengedepankan idealisme dalam ngopi, Danang memilih untuk fokus pada pelanggan dan produk yang dibuat atas riset berdasarkan selera pelanggan.

Nama Kopi Tarik 11 sendiri dipilih karena kopi tarik itu sederhana, dan punya nilai sentimentil untuk Danang.

Alasan lain pemilihan nama juga agar terdengar seperti warung alih-alih kedai kopi, meskipun tempatnya sudah cenderung modern. Angka 11 merupakan filosofi pribadi Danang yang diambil dari mitologi Jawa.

Hal lain yang menarik disini, adalah karena kopinya diproses tidak menggunakan mesin, melainkan diseduh dan disaring, ala Melayu.

“Di Jogja ada 377 coffee shop yang menggunakan mesin. Dijalankan oleh barista, berdasarkan owner dengan idealisme ala barista. Ini akan menghasilkan produk yang cenderung sama,” ungkap Danang. “Saya mau kopi yang gak serius-serius amat. Ringan, tur enak,” tambahnya sambil tertawa.

Tempat ngopi yang terletak di lantai 2 Angkringan Gadjah (Jalan Kaliurang KM 9) ini buka tiap hari dari pukul 17.00-24.00 WIB.

Harganya yang ditawarkan berkisar antara Rp 14.000 – Rp 18.000 untuk minuman, dan sekitar Rp 10.000 untuk makanan. Kita juga dapat memesan makanan dari Angkringan Gadjah yang berada di bawahnya.

Jadi, sudahkah ngopi santai hari ini?


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM



    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini