Gudeg.net - Sukses menyabet penghargaan Free Custom Cycles Mooneys Spain Award pada gelaran 26th Annual Yokohama Hot Rod Custom Show 2017, tidak membuat Queen Lekha Choppers berpuas diri. Tahun ini workshop Queen Lekha Choppers kembali mempersiapkan karyanya untuk maju ke ajang kustom dunia 27th Annual Yokohama Hot Rod Custom Show awal Desember mendatang.
Muhammad Perdana Agung Satria kerap disapa Yayak menuturkan “saya membuat kustom ini untuk di-prepare mengikuti festival di Jepang.” “Tahun lalu motor yang saya bawa bukan motor berkelas, motor yang tidak menyangka show kesana namun ternyata malah menyabet salah satu award di sana,”
Yayak juga mengungkapkan, “Hal ini menunjukan bengkel di Jogja juga mampu berkarya, tidak harus orang ibukota namun orang daerahpun mampu.”
Tahun ini Lekha mengusung karya terbarunya “The Falcon”, motor kustom bergenre old skoll chopper berbasis mesin S&S Knucklehead KN 74. Bertemakan Native Amerika yaitu Indian Amerika dan suku-suku lainnya. ”Ide ini muncul karena saya belum pernah melihat ada yang membuat seperti ini,” jelasnya lagi.
Proses pengerjaan The Falcon memakan waktu selama tiga bulan dengan melibatkan artis painting Danny Hacka untuk menuntaskan pengecatan dengan pattern dan motif suku Indian, dan juga melibatkan Sweda pakar kriya logam dan perak dari Kotagede yang menorehkan karya beberapa part secara handmade.
Beth Albichar Muchammad owner menambahkan, “motor ini bukan ide dari saya atau Yayak tapi dari teman-teman semua.” Beth juga menuturkan,“motor ini kami rilis di Kustomfest, dan Insya Allah besok berangkat ke Yokohama.”
Yokohama Hot Rod Custom Show sebuah kompetisi kustom dunia yang diikuti oleh ratusan motor. Tahun ini dari Indonesia memberangkatkan delapan motor yang berasal dari Jakarta, Bandung, Pekanbaru,Purwokerto, Jogja dan Bali. Salah satunya “The Falcon” dari Jogja yang akan ikut berkompetisi pada Desember mendatang.
Lulut wahyudi direktur Kustomfest memberikan apresiasi kepada builder-builder Indonesia yang mampu terjun ke kancah Internasional. Dalam event ini selain berkompetisi juga sebagai ajang untuk membuka networking bagi para builder. Dan diharapkan dengan networking ini mampu membuka embrio bisnis bagi dunia kustom.
“Kita akan menunjukan karya anak bangsa ke panggung Internasional, target kami bukan menang tapi apabila ada yang mendapatkan apresiasi kita anggap hal tersebut adalah bonus,” tutupnya.
Kirim Komentar