Gudeg.net- Menjelang pertengahan tahun Sogan Batik kembali meluncurkan sembilan seri batik terbarunya yang mengangkat tema Queen of The Dessert, Jum’at (19/7).
Sebagai produsen batik, Sogan Batik selalu konsisten mengangkat tema tentang kekayaan khazanah Islam serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Kali ini Sogan Batik mencoba mengangkat kisah istri dari Nabi Ibrahim yaitu Siti Hajar dan motif sandal Nabi Muhammad.
Pemilik Sogan Batik Iffah Dewi mengatakan, tema Queen of Dessert diambil karena melihat Siti Hajar memiliiki kisah yang menarik dengan segala ketangguhan yang dimilikinya.
“Siti Hajar adalah sosok wanita Islam yang tangguh dengan berbagai kisahnya layak diangkat keatas kain batik yang saya produksi,” ujanya saat ditemui di workshop Sogan Batik yang ada di Dusun Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.
Iffah menambahkan, selain wanita yang tangguh, Siti Hajar yang merupakan ibu dari Nabi Ismail merupakan sosok perempuan muslim yang taat pada agama. Terlebih pada saat Allah menempatkan dirinya di sebuah padang gurun yang tandus bersama Nabi Ismail.
“Kisah di Padang Tandus itulah yang saya tuangkan ke dalam disain batik terbaru saya seperti pada seri Gurun Loose Top dan Zamzam Outer. Saya lukiskan gurun yang luas dengan munculnya air zam-zam,” jelas Muslim Fashion desiner itu.
Seri Queen of The Dessert terdiri dari Sa’a Dress dan Kemeja, Kafila Dress, Bathnul Wadi Kemeja, Shofa Kemeja, Qania Dress, Marwa Koko, Jirab Outer, dan Al Shafa Marwa Outer.
“Untuk motif disain Sendal Nabi Muhammad sendiri saya tuang dengan menggunakan cara batik cap asli. Dengan material katun yang nyaman dan sesuai dengan outfit yang dapat memberikan tambahan koleksi para pecinta muslim fashion batik,” ungkap perancang busana yang kerap mengikuti gelaran fashion show di luar negeri itu.
SOGAN BATIK, berkomitmen tidak hanya menyuguhkan sebuah karya batik saja, namun juga menarasikan pesan sejarah Nusantara dan Islam dunia pada setiap koleksi di balik setiap motif Batik.
Nilai-nilai inilah yang dijadikan pakem utama dalam mengembangkan motif. Disisi lain, setiap proses produksi batik baik dari desain, pola, pembatikan, pewarnaan, penjahitan sampai dengan selesai selalu diiringi dengan dzikir.
Kebiasaan ini dinamakan dengan “Batik ber-dzikir”. Di bawah naungan CV. Sogan Jaya Abadi, Kreativitas sang desainerpun terus digali dan dikembangkan melalui label SOGAN BATIK.
Kirim Komentar