Gudegnet - Memasuki musim hujan, perlu diwaspadai beberapa antara lain leptospirosis dan chikungunya.
Leptospirosis adalah salah satu jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Penyakit ini meimbulkan peradangan. Organ yang diserang antara lain otot, ginjal, dan sendi.
Penyebaran penyakit ini paling banyak melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh kencing tikus. Tak menutup kemungkinan dari hewan lain seperti marmut, kera, maupun kucing meski kemungkinannya lebih kecil. Ketika musim hujan, akan muncul genangan-genangan. Hal ini meningkatkan resiko terkena penyakit ini.
Virus leptospira dapat masuk ke tubuh manusia malalui mukosa (jaringan lunak) yakni mata, hidung, telinga, mulut, terminum, atau melalui luka.
Terkadang gejalanya tak disadari. Namun jika penangannya terlambat, bisa berakibat fatal. Gejalanya mirip seperti penyakit lainnya seperti tak nafsu makan, mata merah, nyeri otot, terutama otot betis.
“Yang sering menimbulkan keparahan adalah ketika sudah sampai ginjal. Kalau ngga tertolong mennggal resikonya,” kata Dr. Endang Sri Rahayu, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta ditemui di kantornya, Senin (5/11).
Memiliki resiko tinggi terkena penyakit ini antara lain orang yang beraktifitas di sawah, yang berkegiatan bersih-bersih di rumah, yang berkegiatan kerja bakti di selokan, ataupun bersentuhan dengan sampah.
Pencegahan penyakit ini lebih pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Jadi habis apapun, kita, habis kerja bakti, membersihkan rumah, membersihkan diri pakai sabun. Ya mandi, cuci tangan. Apalagi terus mau makan. Gampang sebenarnya pencegahannya. Hanya mayoritas kita tak terbiasa,” ucapnya.
Demam Berdarah Dengue, merupakan penyakit yang ditularkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Gejalanya antara lain demam, nyeri otot dan sendi. Sama dengan DBD, chikungunya juga ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti, namun diakibatkan oleh virus chikungunya. Gejalanya pun mirip.
“Cuma lebih banyak lemes-lemes, terutama yang diserang sendi,” ucap Endang. Penyakit chikungunya menurutnya tak mematikan namun memerlukan waktu lama untuk kembali pulih seperti semula, bisa mencapai sebulan.
Pencegahan chikungunya mirip dengan DBD, yakni dengan menghindari gigitan nyamuk, juga Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Kirim Komentar