Gudegnet - Dekorasi untuk gelaran Ngayogjazz yang akan dihelat pada 17 November 2018 tengah dipersiapkan. Untuk tahun ini tim artistik menyiapkan konsep spesial yang dinamai Situs Seni. Situs Seni sendiri merupakan sebuah konsep merespon ruang.
Melalui konsep ini, tim artistik tak sekedar mendekorasi dan menata ruang tapi juga menumbuhkan cerita-cerita atau sejarah yang ada di lokasi Ngayogjazz 2018, Desa Gilangharjo, Bantul.
Cerita atau sejarah tersebut diceritakan dan digambarkan ulang dengan perspektif dan gaya dari seniman, arsitek atau penari.
“Ada satu ruang misalnya bangunan yang runtuh bekas gempa, direspon oleh Moki (seniman), melalui gambar muralnya dia, tapi narasi ceritanya didapat dari masyarakat setempat,” terang Bagus Gonk, koordinator artistik Ngayogjazz 2018 kepada Gudegnet saat workshop artistik Ngayogjazz di Desa Gilangharjo, Minggu (11/11).
Semisal, seniman merespon tentang sejarah bahwa dulunya di daerah ini ada banyak pandai besi yang membuat senjata seperti keris dan sebagainya.
Pria yang akrab disapa BG ini menambahkan, karena saat ini merupakan tahun politik, secara umum Ngayogjazz tahun ini mengambil konteks ketatanegaraan dalam lingkup desa.
Sementara itu, penataannya akan dibuat seperti penataan kota, dengan lorong, tiang-tiang lampu, penunjuk-penunjuk arah. Hal ini berkaitan dengan sejarah bahwa tempat ini merupakan cikal bakal Kerajaan Mataram.
Dalam workshop yang diselenggarakan hari ini dan Minggu (4/11) lalu, tim artistik bersama pemuda setempat membuat sejumlah instalasi. “Semacam dome instalasi cahaya, instalasi bunyi, dan instalasi gravitasi, sesuai dengan sejarah tempat ini,” ucap BG.
“Konon tempat ini daya magnetnya tinggi. Sehingga ada meteor jatuh, yang dijadikan Situs Watu Gilang, dijadikan tempat semedi Panembahan Senopati. Kita menggambarkan itu. Seperti meditasi dapat pencerahan atau enlightmen. Nah, itu kita representasikan dengan cahaya,” ucapnya lagi.
Nantinya pengunjung dapat masuk ke dalam instalasi tersebut dan merasakan atmosfer tentang enlightmen atau gravitasi.
Secara khusus BG mengapresiasi pemuda setempat. “Selama perjalanan saya terlibat artistik Ngayogjazz, tahun ini, di tempat ini pemudanya sangat-sangat interaktif, sangat baik, dan sangat kooperatif,” ucapnya.
Ia harap, artistik seperti situs seni dan instalasi dapat diteruskan, tak hanya sebatas acara Ngayogjazz saja. “Kalau bisa dirawat dan dijaga, karena di sini ada situs Selo Gilang, yang orang juga datang, dan desa ini sedang menju desa budaya dan religi, itu bisa menambah nilai bagi desa ini,” ujarnya.
Kirim Komentar