Gudegnet – Belum lama ini Kampung Joho, Condongcatur, Depok, Sleman, diresmikan sebagai kampung STEM (Science, Technology, Engineering, dan Matemathic). Peresmian dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Jumat (16/11).
Retnoningsih, Kepala Dukuh Kampung Joho mengatakan, ditetapkannya Joho sebagai kampung STEM berawal dari inisiatif Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Matematika yang berlokasi di kampung Joho, sebagai bentuk kontribusi pada warga sekitar. Di Joho, berdiri juga SEAMEO Regional Centre for Qitep in Mathematics (Seaqim).
“Awal munculnya ide mendirikan kampung STEM adalah karena mereka (P4TK & Seaqim) sudah ke mana-mana, sudah memberikan ilmu pengetahuan kepada guru-guru di seluruh Indonesia, di Asia Tenggara, tapi mereka belum merasa memberikan kontribusi untuk kampung di mana dia berada,” ucapnya kepada Gudegnet, Kamis (22/11).
Warga pedukuhan Joho memiliki kegiatan rutin tiap Jumat, dengan pemateri dari P4TK. Pesertanya adalah anak-anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Ada juga kegiatan untuk ibu-ibu setempat dalam hal batik Eco-printing, juga pengolahan bank sampah.
Model pembelajaran sederhana. Anak-anak diajarkan membuat speaker atau pengeras suara HP dari kardus, ketapel dari sendok bekas, membuat bangun dari stik es. Pada pertemuan kedua, anak-anak diajak membuat robot sederhana, mobil-mobilan, juga pesawat-pesawatan sederhana. Mereka lalu dipersilakan mempresentasikan karyanya.
“Anak-anak diberi stimulan sedikit ternyata mereka mengembangkannya, imajinasinya luar biasa,” kata Retnoningsih.
Dalam sekali pertemuan, peserta bisa mencapai 300-an, yang kemudian dipilah-pilah berdasarkan kelasnya.
Menurut Retno, Mendikbud menyambut baik ditetaplannya Joho sebagai kampung STEM. “Menurut beliau ini adalah bentuk pembelajaran bagi masyarakat bahwa matematika jangan dijadikan sebagai momok, tapi dipraktekkan langsung ilmunya,” ucapnya.
Retno sendiri berharap dengan program ini anak-anak dapat lebih mudah menerima pelajaran matematika, dan bisa berinovasi. Selain itu agar batik eco-print dapat menjadi pengahasilan tambahan untuk ibu-ibu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kirim Komentar