Gudeg.net- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Ir. Kasbani menyatakan bahwa telah terjadi guguran lava dari puncak Gunung Merapi pada sabtu,(24/11)lalu.
" Benar telah terjadi sekitar 4-5 kali guguran lava disekitar kawah baru dari Gunung Merapi dan meluncur ke arah barat laut menuju hulu Kali Gendol,namun masih dalam kondisi Aman," ujar Kasbani
Pernyataan tersebut dilontarkan pada saat konfrensi pers tentang aktivitas Gunung Merapi terkini di Kantor Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di jalan Cendana Yogyakarta pada senin,(26/11).
Kasbani juga menjelaskn bahwa terjadinya guguran lava pijar ini dikarenakan aktivitas vilkanik Merapi cukup tinggi yang menandakan berlangsungnya suplai magma dalam perut Merapi. Selain itu juga material kubah lava 2018 ini sudah mencapai ambang batas permukaan kawah bawah.
Berdasarkan laporan terbatu bahwa kegempaan Gunung Merapi terjadi 28 kali gempa hembusan,(DG),2 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB),2 kali gempa Fase Banyak (MP),261 kali gempa Guguran (RF) dan 21 kali gempa Low Frekuensi(LF) selama kurun waktu seminggu terakhir ini.
" Kemungkinan terjadi awan panas bila suplai magma sangat besar dalam perut Merapi yang bersamaan dengan dorongan gas yang cukup kuat dan itu kemungkinan terjadi pada sobekan barat daya kawah baru," tambah Kasbani saat diwawancara.
Kubah lava yang terus mengalami pertumbuhan akan menyebabkan juga meningkatnya intensitas guguran lava namun dalam porsi yang masih rendah. Dan kondisi yang terjadi saat ini adalah dimana posisi kubah lava masih tetap berada ditengah kawah utama Merapi.
" Merapi tetap dalam kondisi Waspada (level 2).itu pertanda Merapi masih dalam kondisi Aman. Namun kami tetap menghimbau warga sekitar lereng Merapi tetap jaga jarak aman dari puncak," pungkas Kasbani
Bagi warga yang ingin menyaksikan fenomena guguran lava ini harap tetap dalam jarak lebih dari 3km Puncak Merapi dan diharapkan warga yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III tetap tenang dan memantau terus perkembangan Merapi secara berkala.
Kirim Komentar