Hiburan

Festival Film Dokumenter 2018: Dokumenter Sebagai Refleksi Sosial dan Media Edukasi

Oleh : Karni Narendra / Rabu, 28 November 2018 19:03
Festival Film Dokumenter 2018: Dokumenter Sebagai Refleksi Sosial dan Media Edukasi
Prescon festival film dokumenter 2018/Karni Narendra

Gudeg.net - Agenda tahunan FFD (Festival Film Dokumenter) kembali digelar pada 5-12 Desember 2018 di dua tempat yaitu di Taman Budaya Yogyakarta dan IFI LIP Yogyakarta.

Memasuki usia yang ke-17 FFD tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana selalu mengangkat tema khusus. Tahun ini FFD tidak mengangkat tema yang spesifik.

Hal tersebut merupakan upaya untuk menghidupkan kembali semangat awal FFD dalam mengamati perkembangan dokumenter sebagai refleksi sosial dan media edukasi,  yaitu merekam yang tersisa,  mencari yang tak terlihat, dan menemukan pengetahuan.

Uki Satya Festival Director dalam konferensi pers (28/11) di IFI-LIP Sagan menjelaskan selama 17 tahun FFD telah mengalami berbagai macam program dan sering mengalami pergeseran,”apa sih esensi kita (FFD) mampu bertahan selama ini? Cara kita memandang documenter ini seperti apa?,” ujarnya.

“Dokumenter sebagai medium yang tidak hanya memberikan tontonan tetapi isu-isu apa yang sedang aktual di sekitar kita dan isu-isu apa yang harus kita soroti?” jelasnya lebih lanjut.

Agenda utama dalam FFD 2018 diantaranya pemutaran kompetisi dan non kompetisi,  diskusi dan presentasi,  ekshibisi,  dan lokakarya.Tahun ini FFD menerima 118 film kategori dokumenter panjang internasional, 100 film kategori dokumenter pendek,  dan 23 film kategori dokumenter pelajar.

Kompetisi tahun ini melibatkan beberapa Juri kawakan yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Juri yang terlibat dalam film dokumenter panjang diantaranya Wakai Makiko (programmer Yamagata International Film Festival), Nicolas Boone (Filmmaker Perancis) dan Bonnie Triyana (Sejarawan Indonesia). Di kategori film pendek melibatkan tiga juri yaitu Mandy Marahimin (Produser Tanakhir Films), Aryo Danusiri (filmmaker Indonesia), dan Fan Wu (programmer Taiwan International Documentary Festval) dan beberapa juri yang lainnya.

Sedangkan agenda pemutaran film non kompetisi akan dibagi dalam 13 program, yaitu perspektif,  spektrum, Retrospektif, The Feelings of Reality, Taiwan Documentary, Polish Docs, Looking After the Family,  A Play of Perspective, Fragmen kecil Asia, Human, Frame by Frame, DocSound,  Lanskap, Le Mois du Documentaire, dan spesial screening Talking Money.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini