Gudeg,net- Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang jatuh pada setiap tanggal 3 Desember tiap tahunnya diperingati berbagai negara di dunia dengan cara yang berbeda-beda.
Penyandang disabilitas di Yogyakarta yang tergabung dalam Kelompok Difable Berdaya mendapat kesempatan langka yaitu program pelatihan menyelam di KJ Hotel Yogyakarta pada sabtu,(1/12) lalu.
Program yang bertajuk DIVEABLE ini mengajarkan para penyandang disabilitas untuk merasakan sensasi menyelam di dalam kolam renang. Dive yang berarti Menyelam dan Able yang berarti Mampu Menyelam.
“Yang diperlukan oleh kami adalah penyesuian antara nafas hidung dan nafas mulut yang sempat membuat ragu namun dengan beberapa kali latihan sudah mulai terbiasa,” ujar Sri Lestari Ketua Kelompok Difable Berdaya saat diwawancara.
Sri juga menambahkan bahwa kesulitannya lebih kepada kepemikiran ketika berenang menggunakan pernafasan hidung sedangkan menyelam menggunakan mulut dengan alat bantu tabung oksigen. Dan kunci utamanya adalah ketenangan di dalam air,tambah Sri.
Kegiatan menyelam ini diinisiasi oleh sejumlah penggerak pariwisata kreatif Indonesia yang perduli akan penyandang disabilitas seperti Walking Walking Jogja Tour dan Bali International Diving Professional (BIDP) dengan menggandeng beberapa instruktur selam dari Surabaya Diving dan Jani Diving School.
“Kegiatan ini selain mengajarkan mereka (penyandang disabiilitas) menyelam, kita juga ingin mengkampanyekan Barrier Free Tourism (Pariwisata Tanpa Hambatan). Dalam arti kesetaraan dalam berwisata dengan tema Inklusi dan Ramah Disabilitas,” ujar Meyra Marianti Ketua Tim Walking Walking Tour Jogja.
Meyra juga menjelaskan bahwa alat yang dipakai pada pelatihan menyelam ini merupakan peralatan standart menyelam yang berlaku Internasional dan para instruktur adalah profesional yang biasa membantu pelatihan menyelam para disabilitas.
"Saya sangat berterimakasih diberi kesempatan dalam pelatihan menyelam ini dan bisa merasakan sensasi menyelam yang tadinya kami pikir tidak dapat kami lakukan sebagai penyandang disabilitas," ungkap Sri.
Sri Lestari berharap para penyandang disabilitas jangan sungkan atau malu bila ada pelatihan semacam ini karena ini merupakan kesempatan langkan dan kita juga bisa dan berhak menikmati Pariwisata Tanpa Hambatan.
Kirim Komentar