Hiburan

FFD 2018: Tidak Ada Pemenang Untuk Film Dokumenter Pendek

Oleh : Karni Narendra / Kamis, 13 Desember 2018 17:12
FFD 2018: Tidak Ada Pemenang Untuk Film Dokumenter Pendek
Malam penutupan FFD 2018/doc.

Gudeg.net - Agenda tahunan Festival Film Dokumenter (FFD) 2018 yang telah berlangsung selama delapan hari (5-12 Desember 2018), resmi ditutup tadi malam (12/12) di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta. Malam penutupan dimeriahkan dengan penganugerahan kepada para pemenang kompetisi film dari berbagai kategori.

Serangkaian agenda kegiatan yang telah diselenggarkan dalam FFD 2018 yaitu pemutaran film-film program, pemutaran film peserta kompetisi, diskusi, peluncuran program baru, lokakarya kritik film, dan pameran ekshibisi. Pelaksanaan FFD tahun ini berlangsung di dua tempat yaitu di Taman Budaya Yogyakarta dan IFI-LIP Sagan Yogyakarta.

Direktur FFD 2018, Ukky Satya Nugrahani menyampaikan beberapa hal yang perlu digarisbawahi dalam perhelatan FFD tahun ini. Diantaranya, keberadaan festival sebagai ruang dialog dan titik temu, melakukan evaluasi baik secara penyelenggaraan maupun organisasional sehingga FFD bisa lebih spesifik dalam menarget penonton dan lebih tepat sasaran.

Dan sebagai inti dari malam penghargaan ini adalah pengumuman pemenang dari ketiga kategori kompetisi yang dipimpin oleh Henricus Pria Setiawan selaku Direktur Forum Film Dokumenter. Tahun ini FFD menerima 118 film kategori panjang internasional, 100 film kategori pendek, dan 23 film kategori pelajar.

Setelah melalui seleksi, terpilih tiga pemenang dari kategori yang dilombakan yaitu kategori dokumenter pelajar dimenangkan oleh Naira Capah dan Fauzam Syam Adiya berjudul Tarian Kehidupan (Indonesia), Kategori documenter panjang dimenangkan oleh In The Claws Of Century Wanting (2017) karya Jewel Maranan dari Filipina. Sedangkan kategori documenter pendek tidak ada pemenangnya namun diberikan penghargaan lainnya berupa Special Mention Jury Awards kepada film The Nameless Boy (2017) karya Diego Batara.

Adrian Jonathan Pasaribu, wakil juri kategori pendek menyampaikan catatan untuk para peserta. “Juri menemukan adanya kesamaan cara bercerita, serta tidak cukupnya eksplorasi bahasa sinema di kelima film nominasi. Kelima film memiliki topik yang menarik namun belum bisa meyampaikan cerita secara utuh. Pembuat film harus memperhatikan eksplorasi gaya dan cara bercerita dalam proses kreatif nya. Oleh sebab itu kategori film pendek terbaik tidak diberikan pada tahun ini,” jelas Adrian.

Tidak ketinggalan pula dalam acara ini, AsiaDoc juga turut memberikan penghargaan Akatara Award, yang disampaikan oleh Amerta Kusuma, perwakilan  Forum Film Dokumenter. Dari 12 peserta, penghargaan diberikan kepada naskah film The Ant vs. the Elephant, karya Linda Nursant (Indonesia).

Malam penutupan dan penganugerahan FFD 2018 ditutup dengan pemutaran film pemenang kategori pendek, Tarian Kehidupan (2018) yang disutradarai oleh Naira Capah dan Fauzam Syam Adiya. Film berdurasi 17 menit ini mengisahkan tentang seorang pelajar SMP yang harus menjadikan tarian sebagai sumber penopang ekonominya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini