Gudeg.net- Dalam rangka Pengetan Hadeging Praja Dalem Kadipaten Pakualam ke-213 Tahun Jawa, Kadipaten Pakualaman akan menggelar serangkaian acara perlombaan. Seluruh acara perlombaan akan dilaksanakan pada 20 Januari hingga 03 Maret 2019.
Adapun ragam perlombaan yang aka dilaksanakan meliputi:
- Penulisan Artikel Ilmiahh Tingkat Nasional, 20 Januari-20 Februari 2019
- Grand Prix Lukis Pelajar Paku Alam Cup II Tingkat DIY-Jateng, 10 Februari 2019
- Lomba Tari Klasik Gagrak Pakualaman Tingkat DIY, 23-24 Februari 2019
- Sayembara Macapat Paku Alam Cup VII Tingkat Nasional, 1-2 Maret 2019
- Lomba Dolanan Anak, 2-3 Maret 2019
- Sayembara Jemparingan Mataram Paku Alam Cup III Tingkat Nasional, 3 Maret 2019
- Mewarnai Motif BATIK Tingkat DIY, 10 Februari 2019
- Lomba Literasi Aksara Jawa Tingkat DIY, 11 Februari 2019
- Pacuan Kuda Internasional Paku Alam Cup VII, Juni 2019
Ketua Umum Hadeginng Pakualaman K.P.H Kusumoparastho mengatakan bahwa keseluruhan rangkaian kegiatan lomba tersebut para peserta berlaku untuk umum.
“Kegiatan perlombaan semuanya bebas untuk umum dan tidak dipungut biaya sama sekali, namun terkecuali untuk perlombaan Pacuan Kuda Internasional Paku Alam Cup VII yang akan dilaksanakan pada Bulan Juni 2019 mendatang,” ujarnya saat konferensi pers di Kompleks Pakualaman,rabu(30/1).
Untuk perlombaan pada peringatan Hageding Pakualaman kali ini lebih banyak kita mengarah kepada anak-anak atau generasi milenial. Namun ada juga yang sampai tingkat mahasiswa pada lomba artikel ilmiah yang bertema ‘Prospek Tradisi Kebudayaan untuk Menuju Masa Depan yang Lebih Gemilang’.
Selain perlombaan Pura Pakualam juga menggelar rangkaian kegiatan yang diperuntukan bagi pihak internal Puro Pakualam sendiri diantaranya Bucalan, Wilujengan, Bhakti Sosial, Donor Darah, Peluncuran Buku Paku Alam V, Tasyakuran dan Resepsi Hadeging Pakualam.
Pura Pakualaman sebagai salahsatu pengemban kebudayaan Mataram berharap dengan diadakannya seluruh kegitan ini dapat semakin memperkenalkan kebudayaan Jawa kepada masyarakat.
“Cara Pakualaman sebagai pengemban kebudayaan yaitu dengan memformulasikan atau diejawantahkan dalam kegiatan perlombaan yang akan diadakan pada peringatan Hadeging ini sesuai dengan UU No.13 Tahun 2012,” pungkas Kusumoparastho saat diwawancara.
Kedepannya Kadipaten Pakualam akan mengadakan sebuah program baru yaitu Sekolah Sinden sebagai pembinaan kebudayaan.
Kusumoparastho menambahkan, “Sekolah Sinden akan kami rencanakan setelah Hadeging inidenga tujuan proses kehidupan manusia yang berbudaya akan tercapai terlebih dimasa-masa konflik dan kekerasan saat ini agar lebih berkurang,”.
Tradisi Kadipaten Pakualaman sebagai bagian dari Yogyakarta memerlukan peran generasi muda untuk melakukan praktik-praktik tradisi khas Yogyakarta secara langsung.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Yogyakarta khususnya kawula atau generasi muda untuk dapat berpartisipasi dalam seluruh kegiatan perlombaan dalam memperingati Hadeging Pakualaman ini dan gratis dari biaya pendaftaran,” ajak Kusumoparastho.
Kirim Komentar