Gudeg.net- Dalam rangka Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-215 Tahun Jawa, Kadipaten Pakualaman menggelar serangkaian perlombaan tingkat Nasional.
Di antaranya lomba Penulisan Artikel Ilmiah Tingkat Nasional, Sayembara Macapat Paku Alam Cup IX Tingkat Nasional, Lomba Tari Klasik Gagrak Pakualaman Tingkat DIY.
Lomba Mewarnai Gambar Wayang dan Motif Batik Pakualaman tingkat DIY, Lomba Lukis Grand Prix PA Cup ke IV Tingkat Nasional dan Lomba Literasi Aksara Jawa Tingkat DIY – Jateng.
Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan mulai 5 November 2020 – 25 Januari 2021.
“Beberapa Lomba yang berpotensi menyebabkan kerumunan masa seperti Lomba Pacuan Kuda, Lomba Jemparingan Mataraman dan Lomba Dolanan Anak ditiadakan dikarenakan adanya Pandemi Covid-19,” ujar Josefin, salah satu panitian Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-215 Tahun Jawa saat dikonfirmasi Gudegnet, Selasa (24/11).
Serangkaian perlombaan tersebut digelar secara virtual dirumah masing – masing peserta yang nantinya akan tetap ada proses penilaian oleh juri tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Hadeging Kadipaten Pakualaman merupakan saat dimana Pangeran Notokusumo diangkat menjadi Pangeran Merdiko, bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam ke-1 pada hari Senin Pon tanggal 11 Jumadil Akhir tahun Alip 1739 (Jawa) atau 22 Juni 1812 M.
Selain itu, Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-215 diselenggarakan dan diformulasikan dalam upaya menjalankan amanat UU Keistimewaan DIY no. 13 tahun 2012.
“Peringatan ini sebagai bentuk peran dan tanggung jawab Kasultanan dan Kadipaten dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta yang merupakan warisan budaya bangsa,” jelasnya.
Perlombaan yang diselenggarakan kental dengan tradisi khas Yogyakarta, khususnya Pakualaman. Tujuannya sebagai wujud pelestarian dan terutama sebagai upaya untuk mengenalkan warisan budaya tersebut kepada generasi muda.
Menurut Josefin, hal ini sejalan dengan visi K.G.P.A.A. Paku Alam X yang untuk melanjutkan kewajiban leluhur Mataram sebagai pengemban kebudayaan.
“Tradisi di Kadipaten Pakualaman sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Yogyakarta, memerlukan peran generasi muda untuk melakukan praktik – praktik tradisi secara langsung, sebagaimana yang dilombakan,” tuturnya.
Josef berharap, banyak generasi muda Yogyakarta yang dapat berpartisipasi dalam kegiatan peringatan Hadeging ini. “Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya para kawula muda untuk berpartisipasi dalam perlombaan ini,” harapnya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai rangakaian perlombaan dapat di lihat di akun media sosial instagram milik Pakualaman (@purapakualaman).
Kirim Komentar