Gudeg.net- Guna meningkatkan minat akan aksara Jawa, Puro Pakualaman menyelenggarakan Lomba Literasi Aksara Jawa di Bangsal Kepatihan (Stikes) Puro Pakualaman Yogyakarta, Senin. (27/1).
Lomba yang merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman 208 Taun Masehi/ 214 Taun Jawa ini diikuti oleh ratusan pelajar.
Para peserta berasal dari sejumlah daerah, baik dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Koordinator Lomba Literasi Aksara Jawa Mas Ngabehi Citro Panambang mengatakan, minat literasi aksara Jawa saat ini sedang berkembang peminatnya terutama para generasi milenial.
“Literasi aksara Jawa saat ini menjadi perhatian khusus bagi Puro Pakualaman, oleh karenanya kami harus ambil andil untuk dapat mengembangkannya yaitu salah satunya melalui lomba ini,” ujar Mas Ngabehi Citro Panambang.
Ia menjelaskan, bahan untuk perlombaan ini diambil dari sejumlah naskah-naskah manuskrip Jawa kuno milik Puro Pakualaman. Naskah tersebut banyak mengandung tulisan dan Medono atau gambar yang sangat bervariasi dan sarat akan makna.
Untuk peserta Sekolah Dasar (SD) diharuskan dapat menyalin medono serta memberi warna. Sedangkan untuk peserta Sekolah Menengah Pertama (SMP) selain memberi warga pada medono, mereka juga diharuskan untuk menyalin aksara Jawa ke latin dan sebaliknya.
Untuk peserta Sekolah Mengah Atas (SMA) jauh lebih sulit, mereka diharuskan dapat menciptakan medono sesuai imajinasi namun tetap berpatokan kepada teks naskah manuskrip.
“Syarat-syarat itulah yang membedakan perlombaan ini dengan lomba dari instansi lainnya karena di sini kami ingin literasi Jawa tidak hanya dikenal namun dikembangkan hingga akarnya,” jelas Mas Ngabehi.
Dengan perlombaan ini, para peserta akan mengetahui bahwa setiap kalimat yang terdapat pada naskah manuskrip Puro Pakualaman memiliki makna dan arti yang sangat dalam.
Jumlah keseluruh peserta yang mengikuti perlombaan sebanyak 231 pelajar yang terbagi atas SD sebanyak 46 siswa, peserta SMP sebanyak 53 siswa dan siswa SMA sebanyak 132 siswa.
Ratnia, pelajar dari SMP 1 Imogiri mengungkapkan, kesulitan terbesarnya adalah menyalin dari aksara Jawa ke latin karena berasal dari naskah kuno.
“Karena ini dari naskah kuno Pakualaman, saya takut salah karena kalo salah huruf saja nanti akan berbeda maknanya, namun saya tetap optimis bisa menyalinnya,” ucap pelajar kelas 8 itu.
Pemenang lomba literasi akan mendapatkan hadiah berupa tropi dari Paku Alam X dan sejumlah dana pembinaan, mulai dari Rp. 1,5 juta hingga Rp. 500.000.
Kirim Komentar