Gudegnet – Setelah enam kali memuntahkan awan panas pagi dan siang ini (18/2), Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pukul 14.21 WIB dengan durasi 63 detik ke arah Kali Gendol.
Info ini dikabarkan oleh media center Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sore ini (18/2). Jarak luncur awan yang lebih dikenal sebagai ‘wedhus gembel’ itu belum dikabarkan.
Walau diketahui terjadi tujuh kali guguran awan panas, namun status Merapi sampai ini tidak beranjak dari ‘Waspada’.
“Berhubung sudah terjadi beberapa kali awan panas guguran yang jarak luncurnya semakin jauh, masyarakat yg tinggal di alur Kali Gendol di mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi,” imbau BPBD dalam peringatannya yang dikeluarkan pukul 14.15 WIB (18/2).
Dalam laporan yang sama, BPBD kembali mengimbau agar masyarakat mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
Sebelumnya, dari laporan pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB disebutkan bahwa awan panas guguran terjadi enam kali ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 200-1.000 meter. Guguran lava terjadi sebanyak sembilan kali, juga ke arah yang sama sejauh 200-900 meter.
Data kegempaan menunjukkan terjadi gempa guguran sebanyak 18 kali (Amplitudo : 4-35 mm, Durasi : 21-71 detik), hembusan sebanyak 16 kali (Amplitudo : 3-7 mm, Durasi : 9-22 detik), dan gempa low frequency terjadi sebanyak empat kali (Amplitudo : 2-4 mm, Durasi : 10-12 detik).
Cuaca di sekitar puncak Merapi berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, dan barat daya, dan barat. Suhu udara 21-30.4 °C, kelembaban udara 59-97 %, dan tekanan udara 856.7-947 mmHg.
Secara visual gunung terlihat jelas, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal, dengan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
Imbauan dari pihak berwenang masih berupa larangan pendakian, pensterilan aktivitas di radius 3 kilometer dari puncak, dan masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu mengenai Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat dapat mengikuti langsung perkembangan Merapi dari radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui Website www.merapi.bgl.esdm.go.id media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta dan telepon (0274) 514180-514192.
Kirim Komentar