Gudeg.net- Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncuran sejauh 1100 meter mengarah ke hulu Kali Gendol, Minggu (14/7).
Awan panas guguran tersebut terekam oleh kamera CCTV dan seismograf Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada pukul 10.27 WIB. Dengan amplitudo 37 mm dan durasi 112 detik.
“Terjadi awanpanas guguran di Gunung Merapi tanggal 14 Juli 2019 pukul 10:27 WIB. Awanpanas guguran terekam di seismogram dengan amplitudo 37 mm dan durasi 112 detik. Jarak luncur 1100 m ke arah hulu Kali Gendol. Statuswaspada sejak 21 Mei 2018,” tulis BPPTKG Yogyakarta pada akun media sosialnya (@BPPTKG).
Sementara itu laporan BPPTKG Yogyakarta periode pengamatan Minggu (14/7) pada pukul 06:00-12:00 WIB, Merapi telah mengalami satu kali awan panas guguran jarak luncur 1100 meter dan tiga kali guguran lava dengan jarak luncur 700 - 950 meter ke hulu kali Gendol.
Visual gunung terlihat jelas dan sap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25 m di atas puncak kawah. Cuaca cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 21.4-28.7 °C, kelembaban udara 18-66 %, dan tekanan udara 628.6-709.6 mmHg.
Data kegempaan terlaporkan :
â– Awan Panas Guguran
(Jumlah : 1, Amplitudo : 37 mm, Durasi : 110.5 detik)
â– Guguran
(Jumlah : 10, Amplitudo : 3-37 mm, Durasi : 34.4-95.2 detik)
â– Low Frekuensi
(Jumlah : 1, Amplitudo : 2 mm, Durasi : 12.9 detik)
â– Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 2, Amplitudo : 2-3 mm, S-P : 0.31-0.35 detik, Durasi : 7.9-8 detik)
BPPTKG DIY tidak merubah status Gunung Merapi dan tetap dalam Status WASPADA (level II). Dan tetap menghimbau seluruh warga yang berada disekitar kaki Merapi untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa.
Menghimbau agar menjaga jarak aman sekitar 3 Km dari puncak gunung dan masyarakat yang beradaa dalam Kawasan Rawan Bencana harap terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati atas segala kemungkinan.
Untuk informasi yang akurat warga diharpakan dapat mengakses website www.merapi.bgl.esdm.go.id dan media sosial twitter dari BPPTKG Yogyakarta @BPPTKG dan berharap warga tidak terpncing akan berita bohong atau Hoax tentang Merapi sebelum mengecek di website maupun akun media sosial resmi @BPPTKG.
Kirim Komentar