Gudeg.net- Sepanjang Sabtu (16/2) dari rentang waktu pukul 00.00 – 24.00 WIB Gunung Merapi telah mengelurakan guguran lava sebanyak empat kali dengan jarak luncur berkisar antara 200 hingga 800 meter mengarak ke arah Tenggara Kali Gendol.
Hal tersebut dikemukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Laporan Aktifitas Gunung Merapi pada akun resmi Twitternya.
Dari pengamatan visual BPPTKG menjelaskan sepanjang Sabtu asap solfatara tidak keluar dari mulut Merapi. Jumlah gempa guguran sebanyak 24 kali, 1 kali gempa hembusan, 2 kali gempa low Frequency dan 2 kali gempa Tektonik.
Sedangkan sepanjang Minggu (17/2) malam hingga pagi mulai pukul 00.00 – 06.00 WIB Gunung Merapi mengalami sedikit peningkatan aktifitas dengan jumlah guguran lava pijar sebanyak 4 kali dengan jarak luncur antara 300 hingga 950 meter mengarah ke Kali Gendol.
“Laporan pengamatan guguran Gunung #Merapi tanggal 17/02/2019 periode 00.00-06.00 WIB. Berdasarkan data seismik, jumlah guguran 10 kali dengan durasi 15-96 detik. Teramati 4 kali guguran lava ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur 300-950 m. #statuswaspada “ twit BPPTKG.
Volume kubah lava relatif tidak berubah tetap sama dengan data minggu lalu dan sebagian besar ekstrusi lava yang gugur langsung mengarah ke Kali Gendol. Foto analisis morfologi dari arah sektor tenggara tidak ada perubahan.
Dari keseluruhan laporan aktivitas Gunung Merapi ini, BPPTKG tetapkan kondisi Merapi belum berubah masih pada WASPADA Level II). Dan BBPTKG merekomendasikan para warga agar mengosongkan wilayah sekitar 3 Km dari puncak dan melarang pendakian ke puncak Merapi.
(Ruang Pengamatan Gunung Merapi di Kantor BPPTKG Yogyakarta)
“Sehubung telah terjadi beberapa kali awan panas, warga sekitar Kali Gendol diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan masyarakat juga dihimbau mengantisipasi hujan abu vulkanik," himbau BPPTKG.
Untuk informasi yang akurat warga diharpakan dapat mengakses website www.merapi.bgl.esdm.go.id dan media sosial twitter dari BPPTKG Yogyakarta @BPPTKG dan berharap warga tidak terpncing akan berita bohong atau Hoax tentang Merapi sebelum mengecek di website maupun akun media sosial resmi.
Kirim Komentar