Gudeg.net- Perusahaan pemprosesan dan pengemasan Tetra Pak bekerjasama dengan Forest Stewardship Council (FSC) melakukan sebuah kunjungan ke salahsatu hutan bersertifikasi eco-lable di Kulonprogo Yogyakarta, Kamis (21/2). FSC merupakan organisasi non-profit global yang bergerak dibidang pengelolaan hutan secara bertanggung jawab melalui sertifikasi eco-label
Dalam kunjunganya Tetra Pak dan FSC melakukan edukasi kepada para peserta yang terdiri dari warga dan pengelola untuk dapat mempelajari secara langsung pengelolaan hutan yang bertanggungjawab dari penanaman hingga pemanfaatan hasil.
Environment Manager Tetra Pak Reza Andreanto mengatakan bahwa selama ini pihaknya telah memanfaatkan material kertas dan tebu pada kemasan karton miliknya.
“Kami ingin apa yang kami pakai bisa dapat kembali ke sumber utamanya yaitu alam dan sekitar 75% pemakaian karton kami dibuat dari salahsatu materi terbarukan yaitu kombinasi kertas dan tebu,” ujarnya.
Bahkan salahsatu portfolio kemasan bernama Tetra Rex Bio-Based untuk produk minuman pasteurisasi telah menggunakan 100% bahan terbarukan yang aman untuk bumi. Namun sertifikasi dan Chain of Custody (CoC) sangat penting dilakukan agar pengelolaannya bertanggungjawab, tambahnya.
Tetra Pak dan FSC mendorong para pelaku bisnis makanan dan minuman untuk menjangkau konsumen agar memilih produk berlabel FSC yang menggunakan bahan baku kemasan karton dari hutan yang dikelola secara bertannggung jawab.
Marketing and Communication Manager FSC Indra Setia Dewi mengatakan dengan menggunakan produk bertanda FSC maka para pelaku bisnis makanan dan minuman secara tidak langsung mendukung percepatan target Sumber Daya Genetik (SDG).
“Target ke-15 dengan cara Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan dan target ke-12 tentang Produksi dan Konsumsi yang berkelanjutan sehingga konsumen yakin akan berkelanjutan atas perusahaan,” tutur Dewi.
Pada kegiatan kunjungan ini hadir juga Carbon Footprint Coordinator World Wild Fund (WWF) Indonesia Magareth Meutia sebagai organisasi non pemerintah yang perduli akan ligkungan hidup.
“WWF Indonesia menginisiasi Kampanye Beli Yang Baik untuk mendorong konsumen memahami dampak negatif dari konsumsi, mengenali, dan mampu meminta produsen untuk menyediakan produk yang berlabel ramah lingkingan,” ungkapnya.
Diakhir kunjungan seluruh penyelenggara dan peserta melakukan Kampanye Gerakan 3L yaitu buka Lipatan atas bawah, Letakan sedotan kedalam kemasan, dan Lepaskan kemasan bekas pada tempatnya.
“Kampanya 3L ini bertujuan mengedukasi konsumen terkait daur ulang kemasan Tetra Pak, walaupun kemasannya dapat bertahan lama dan berteknologi anti septic,” tegas Reza Andreanto.
Kirim Komentar