Usai menggelar kegiatan bazar dan panggung kesenian dalam rangka memeriahkan
Imlek 2008 yang berlangsung pada 30 Januari - 3 Februari 2008 lalu, Pusat Bahasa
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) kembali akan menyelenggarakan kegiatan
bernuansa bahasa dan budaya yang diselenggarakan di Pusat Bahasa Universitas Atma
Jaya Yogyakarta pada 12, 15, dan 16 Februari 2008.
Dengan tema "Saling Berbagi dalam Cahaya Persaudaraan" kegiatan akan diawali
dengan lomba Menulis Kaligrafi pada hari Selasa, 12 Februari yang dilanjutkan
dengan Demo Kaligrafi oleh Bambang Ludy. Menyusul pada hari Jumat, 15 Februari,
akan diadakan Lomba Membaca Teks dan Puisi serta Lomba Role Play di Pusat Bahasa
Kampus Mrican. Sedangkan di kampus Babarsari akan diselenggarakan Malam Putri
Cina dengan acara diskusi buku Putri Cina bersama sang penulis GP Sindhunata SJ,
dramacanda bersama Den Baguse Ngarso, dan Pemilihan Putir Cina.
Mengakhiri kegiatannya, pada hari Sabtu, 16 Februari 2008, Pusat Bahasa Universitas
Atma Jaya Yogyakarta bekerja sama dengan International Loving Nature Association
(INLA) akan menyelenggarakan forum diskusi Global Warming dalam sebuah Seminar
Internasional dari perspektif budaya dengan tema "Budaya sebagai Akar Perilaku
Pembentuk Pola Interaksi Manusia dengan Alam".
Kegiatan ini didasari pada keprihatinan global terhadap perubahan iklim ekstrim
yang terus terjadi saat ini. Diharapkan, dengan kegiatan ini akan muncul kesadaran
bersama untuk kembali menghargai hidup dalam hubungan manusia dengan alam.
"Forum ini didasari pada keprihatinan kita terhadap perubahan iklim ekstrim yang
terus terjadi saat ini. Diharapkan, dengan kegiatan ini akan muncul kesadaran
bersama untuk kembali menghargai hidup dalam hubungan manusia dengan alam. Manusia
tidak hanya mengekploitasi alam yang nantinya akan menghancurkan alam itu sendiri,"
kata aktifis INLA Sherly kepada GudegNet (09/02).
Sementara itu menurut kepala Pusat Bahasa UAJY RA. Vita NPA, SPD., MHum, selain
komitmen terhadap pengembangan bahasa, Pusat Bahasa UAJY juga ingin membuka wawasan
budaya masyarakat dengan mengangkat isu tentang global warming yang kini sedang
marak dibicarakan.
"Tak hanya peduli dengan pengembangan bahasa, Pusat Bahasa UAJY juga ingin mengangkat
isu global warming yang kini sedang marak dibicarakan. Kebetulan dalam berbagai
kesempatan, secara intern kami juga telah mendiskusikannya sekaligus mencoba untuk
mengantisipasinya meski masih terbatas dalam kalangan kami. Sebagai contoh kami
telah berkomitmen untuk membudayakan menanam satu pohon dalam satu hari (meski
hanya pohon tomat) dan kami berusaha seminimal mungkin menggunakan sepeda motor
untuk kepentingan yang tidak mendesak" jelas Vita.
Sebagai catatan, Indonesia adalah negara tertinggi ketiga di dunia yang menyumbangkan
gas CO2 yang sangat membahayakan kelangsungan hidup manusia karena mempunyai andil
dalam global warming. Untuk mengantisipasinya, diharapkan peran seluruh masyarakat
untuk mengenali tanda-tanda alam agar lebih bijak dalam berkehidupan yang harmoni
dengan alam.
Kirim Komentar