Institusi Perguruan Tinggi sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) seharusnya memperhatikan aspek kreativitas dalam mata kuliah ataupun ektrakurikuler yang diberikan kepada mahasiswanya.
"Perguruan Tinggi sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) harus memperhatikan aspek kreativitas yang bisa dikembangkan embedded dalam setiap mata kuliah ataupun ektrakurikuler," kata Staf Khusus Menkominfo Prof. Dr. Suhono Harso Supangkat dalam Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi 2008 di Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta, Sabtu (13/12).
Suhono mengatakan, saat ini jiwa kewirausahaan juga perlu dikembangkan dalam menyongsong generasi baru yakni C Generation yang berbasais pada connectivity, convergence, collaboration, content creative, dan contextual.
"Untuk menyambut generasi baru C Generation yakni connectivity (internet, cell phone), convergence (computer, PDA), collaboration (web 2.0, wikipedia), content creative (multimedia, animasi), dan contextual (positive social), jiwa kewirausahaan juga perlu dikembangkan," katanya.
Menurut Suhono, perkembangan teknologi informasi saat ini telah menggeser gaya hidup manusia. Orientasi perkembangan TIK, selain ke masalah konektivitas, affordability dan efisiensi, harus dibarengi dengan pembangunan dari sisi pengguna.
C Generation seharusnya menjadi gaya hidup yang berkarakter. Maka dari itu pendidikan, baik formal maupun non formal menjadi kunci keberhasilan penciptaan generasi baru tersebut dengan cara tetap memperhatikan aspek benefit dari penggunanya.
"Perguruan Tinggi sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) harus memperhatikan aspek kreativitas yang bisa dikembangkan embedded dalam setiap mata kuliah ataupun ektrakurikuler," kata Staf Khusus Menkominfo Prof. Dr. Suhono Harso Supangkat dalam Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi 2008 di Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta, Sabtu (13/12).
Suhono mengatakan, saat ini jiwa kewirausahaan juga perlu dikembangkan dalam menyongsong generasi baru yakni C Generation yang berbasais pada connectivity, convergence, collaboration, content creative, dan contextual.
"Untuk menyambut generasi baru C Generation yakni connectivity (internet, cell phone), convergence (computer, PDA), collaboration (web 2.0, wikipedia), content creative (multimedia, animasi), dan contextual (positive social), jiwa kewirausahaan juga perlu dikembangkan," katanya.
Menurut Suhono, perkembangan teknologi informasi saat ini telah menggeser gaya hidup manusia. Orientasi perkembangan TIK, selain ke masalah konektivitas, affordability dan efisiensi, harus dibarengi dengan pembangunan dari sisi pengguna.
C Generation seharusnya menjadi gaya hidup yang berkarakter. Maka dari itu pendidikan, baik formal maupun non formal menjadi kunci keberhasilan penciptaan generasi baru tersebut dengan cara tetap memperhatikan aspek benefit dari penggunanya.
Kirim Komentar