Pendidikan

Kunci Sukses Baru dalam Pendidikan

Oleh : Margareta Endah W / Senin, 00 0000 00:00

Kebutuhan untuk menuntut ilmu ke luar negeri sekarang sudah banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia. Kemampuan membaca, menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris menjadi sangat penting bagi pelajar yang hendak melanjutkan pendidikan dan tinggal di sebuah lingkungan negara-negara yang berbahasa Inggris. Apabila seseorang berencana untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri, maka ia harus membuktikan bahwa dirinya telah menguasai bahasa Inggris melalui uji kompetensi dengan menggunakan Test of English as a Foreign Language (TOEFL).

"Kebutuhan sekolah ke luar negeri di Indonesia sudah besar. Untuk mendukung itu semua, maka banyak orang yang ingin meningkatkan nilai TOEFL mereka. Seminar ini dimaksudkan untuk mengarahkan mereka mencapai nilai TOEFL yang sesuai standar sekaligus membahas secara lengkap IBT TOEFL yang masih terbilang baru," jelas Jose Santiago, Director Channel Expansion and Client Relations Global Divison of Educational Testing Service, USA saat ditemui GudegNet sebelum seminar "IBT TOEFL: The Key to Academic & Institutional Recruitment Success" di Hotel Grand Mercure Yogyakarta (13/11). 

TOEFL diluncurkan pada tahun 1964 dengan model PBT (paper-based test), lalu mengalami dua kali evolusi yang signifikan. Tahun 2000 berubah menjadi CBT (computer-based test) dan pada tahun 2005 menggunakan IBT (internet-based test). Model pengujian pada IBT TOEFL menggunakan komputer, program khusus, internet dan perangkat multimedia. Materi yang diujikan adalah Reading, Listening, Speaking dan Writing. Materi Structure tidak hilang melainkan melebur menjadi satu dengan keempat materi test yang diujikan. Nilai IBT TOEFL adalah 0-120.

Pada IBT TOEFL ini kita bisa melihat perbedaan yang mencolok yaitu pada speaking section, integrated test dan penggunaan internet. Jika biasanya pada tes TOEFL kita hanya menempuh waktu 2-2,5 jam, pada IBT TOEFL ini kita akan menempuh waktu pengujian selama 4 jam. Nilai akan diterima 15 hari kerja setelah pelaksanaan tes dengan masa validasi 2 tahun.

"IBT TOEFL ini memang belum banyak digunakan. Mungkin karena masih terbilang baru dan sedikit rumit. Tapi pada seminar ini, kami juga ingin masyarakat tahu bahwa dengan metode IBT, keakuratan hasil tes tidak perlu diragukan lagi," jelas Henry Dwi Putranto, Program Manager ETS untuk Indonesia. Lebih lanjut, Henry berharap metode anyar ini bisa lebih diterima masyarakat luas. Untuk itu pula ETS mengundang para pengajar dan pelajar dari Sekolah Menengah sampai Perguruan Tinggi, rektor, tempat-tempat kursus bahasa Inggris, karyawan-karyawan swasta dan pegawai negeri.   

Walau tes TOEFL dengan model PBT (paper-based test) masih jadi idola, diharapkannya dengan kemunculan IBT TOEFL yang baru seumur jagung ini dapat membuka wacana baru bagi instansi-instansi pendidikan untuk mencoba merealisasikannya. Yang jelas esensi untuk mewujudkan putra putri bangsa yang berpendidikan harus tetap menjadi nomor satu.   

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GERONIMO 106,1 FM

    GERONIMO 106,1 FM

    Geronimo 106,1 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini