Gudeg.net- Gunung Merapi kembai mengeluarkan awan panas sebanyak 2 kali pada Minggu (17/3) . Luncuran awan panas guguran terjadi pada pukul 08.16 WIB dengan durasi 105 detik dan pada pukul pukul 11.59 WIB dengan durasi 30 detik mengarah ke arah Kali Gendol. Awanpanas guguran tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut dan mendung
Hal dikatakan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui media sosial resminya @BPPTKG.
“Awanpanas guguran terjadi di G. #Merapi tgl 17/03/2019 pukul 08:16 WIB dengan durasi 105 detik. Awanpanas guguran tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut dan mendung. #StatusWaspada sejak 21 Mei 2018,”
“Terjadi awanpanas guguran G. #Merapi pd tgl 17/03/2019 pukul 11.59 WIB dengan durasi 30 detik. Awanpanas guguran tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut dan mendung,” @BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi tidak dapat terpantau secara jelas karena tertutup kabut tebal. Hal tersebut dikarenakan curah hujan yang cukup meningkat di lereng Gunung Merapi dalam beberapa hari lalu.
Laporan terakhir yang dikeluarkan BPPTKG tentang perkembangan Merapi, periode pengamatan 16 Maret pukul 18:00 WIB sampai dengan 17 Maret 2019 pukul 06:00 WIB tidak terdapat guguran lava yg terpantau secara visual.
BPPTKG DIY tetap menghimbau warga sekitar lereng Merapi untuk tidak melakukan aktifitas di sekitar lereng Merapi dan tetap menjaga jarak aman sekitar 3 Km dari puncak Gunung Merapi. Serta mengantisipasi gangguan akibat keluarnya abu vulkanik
Untuk informasi yang akurat warga diharapkan dapat mengakses website www.merapi.bgl.esdm.go.id , www.magma.vsi.esdm.go.id dan media sosial twitter dari BPPTKG Yogyakarta (@BPPTKG).
Kirim Komentar