Gudeg.net- Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) menggelar acara Ngobrol Buku Foto dari seorang fotografer bernama Regina Safri, Rabu (20/3).
Buku foto yang dibahas pada kali ini berjudul Before Too Late Sumatera Forest Expedition yang merupakan buku edisi kedua dari wanita yang akrab disapa Rere. Buku foto tersebut menceritakan tentang lingkungan hidup dan satwa dipedalaman Pulau Sumatera.
“Melalui buku foto ini saya ingin bercerita tentang kehidupan satwa serta lingkungan yang berada di Pulau Sumatera dari Aceh hingga Lampung,” ujarnya pada saat ditemui di Bentara Budaya Yogyakarta.
Berbekal kamera yang ia miliki dan rasa penasaran seperti apa aslinya hutan Sumatera, akhirnya diputuskan untuk menjelajahi Pulau Sumatera pada tahun 2012. Memakan waktu sekitar 3,5 tahun menjelajahi pedalaman hutan Sumatera, iapun akhirnya menerbitkan buku yang ia beri judul Before Too Late tersebut.
“Didalamnya bercerita tenatang kondisi hutan Sumatera yang sudah mulai terkikis habis dan satwa gajah yang dibiarkan begitu saja. Mungkin beberapa tahun lagi kita enggak bisa lihat gajah lagi kalau mereka diterbengkalaikan begitu,” cerita Rere yang juga pernah bekerja sebagai Pewarta Foto di Kantor Berita Antara itu.
Iapun menambahkan, bertemu dengan seekor bayi gajah berumur 2 tahun yang berasal dari Taman Nasional Way Kambas Lampung bernama Erin yang mengalami kondisi sekarat.
“Erin ditemukan oleh Ranger (penjaga hutan) Way Kambas saat sekarat dan terkena ranjau yang di pasang oleh pemburu hewan. Ia ditemukan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan yaitu dengan belalai buntung,” tutur Rere.
Bagi Rere kasus satwa yang menimpa Erin Si Bayi Gajah Way Kambas adalah kenyataan yang benar-benar menimpa para satwa di hutan kita. Oleh karena melalui bukunya kali ini Rere berinisiatif untuk mengkampanyekan sebuah gerakan perduli terhadap lingkungan serta satwa alam liar.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan perduli dengan satwa-satwa dan lingkungan yang kita miliki ini, maka sudah sepatutnya kita semua ikut ambil bagian dalam menjaga kelestarian hutan,” harap wanita berdarah Sumatera Barat itu.
“Sebagian hasil penjualan buku foto Before Too Late akan saya didedikasikan untuk kelangsungan hidup dari bayi gajah Erin di Way Kambas,” jelas Rere
Kirim Komentar