Gudeg.net- Ide Imajinasi manusia dapat menjadi sebuah konsep yang baik dan tertuang dalam hasil karya foto jurnalistik, namun waktulah yang menjadi bagian terpenting pada akhirnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Fotografer Senior Kantor Berita Antara Oscar Motuloh pada saat menjadi Pembicara pada Bincang Fotografi Pameran Foto Jurnalistik KunoKini di Bentara Budaya Yogyakarta, Sabtu (23/11).
Oscar Motuloh mengatakan, konsep sebuah foto jurnalistik berdasarkan pada sebuah peristiwa yang terjadi baik saat itu atau sesudahnya.
“Seorang fotografer akan memiliki tujuan apakah karya foto jurnalistiknya menjadi sebuah karya yang akan dikenang saat masa lalu atau untuk dimasa depan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sebuah karya pada masa lalu dapat menjadi besar untuk masa kini bila dapat terkonsep dengan baik. Sebagai contoh cerita Laskar Pelangi yang terjadi pada masa lalu namun saat ditransfomasi kedalam film menjadi terkenal saat ini.
“Begitu juga yang terjadi dengan fotografi, di mana sebuah foto yang pernah dibuat menjadi besar dan terkenang hingga saat ini namun semua harus dengan perencanaan,” jelasnya.
Konsep sebuah foto jurnalistik membutuhkan konsep yang matang agar pada akhirnya karya yang dihasilkan dapat dapat berpengaruh di kemudian hari. Konsep dan ide yang liar dapat juga menjadi acuan dalam menghasilkan foto jurnalistik yang abadi.
“Ketika hendak memotret sebuah peristiwa arahkan konsep yang terlahir dari ide kita dan tinggal diarahkan saja mau akan dibawa kemana, masa lalu atau masa kini (KunoKini),” ungkap Empu Ageng Foto Jurnalistik itu.
Pameran Foto Jurnalistik KunoKini menampilkan puluhan karya dari sejumlah pewarta foto yang bernaung pada Kantor Berita Antara wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
Pameran foto ini merupakan agenda rutin yang digelar oleh Galeri Antara. Pada pameran seri Yogyakarta kali ini mengangkat tema “Tradisi dan Kebudayaan Jawa Tengah dan Yogyakarta“.
Kurator Pameran Ismar Patrizki mengutarakan, setiap momen unik yang terjadi di DIY dan Jawa Tengah diabadikan dengan baik oleh para pewarta foto Kantor Berita Antara.
“Pewarta foto hadir tidak hanya untuk meliput peristiwa bernilai berita ‘panas’ tetapi juga mengemban tugas menyajikan sisi lain dinamika kehidupan rakyat,” kata Ismar dalam kurtorialnya.
Pameran ini diharapkan dapat menjadi nafas yang sama untuk mengingat sekaligus menjaga kelestarian budaya dalam segala dinamika yang terjadi.
Pameran akan berlangsung hingga 27 November 2019 dengan jam operasional mulai pukul 09.00-21.00 WIB.
Kirim Komentar