Gudeg.net- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY menggelar Pameran Foto Jurnalistik dengan tajuk "Doltinuku" yang dimulai pada 5 hingga 7 Maret 2019 di Pasar Srawung Wulenpari, Beji, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta.
Pameran Foto Jurnalistik ini merupakan salah satu rangkaian dari Peringatan Hari Pers Nasional 2019 pada tanggal 9 Februari lalu. Pameran diawali dengan prosesi kenduri lengkap dengan ube rampe berupa tumpeng rombyong, menjadi bagian yang unik dalam pembukaan pameran.
Ketua PWI Yogyakarta, Drs. Sihono MT,M.Si, mengatakan ini merupakan salah satu bentuk dari keberpihakan insan pers pada masyarakat kecil di pedesaan.
“Pameran ini menjadi istimewa dengan menggunakan tradisi lokal serta memanfaatkan lokasi wisata yang berada di tengah pedesaan pinggiran Kali Oyo dan ini merupakan sesuatu sangat istimewa dan baru sekali ini terjadi,” ujarnya, Selasa (5/3).
Ini potret keberpihakan pers pada rakyat kecil, seharusnya memang seperti ini pers kita yang dekat dengan masyarakat karena pers juga menjadi bagian dari masyarakat, tambahnya.
Koordinator Pameran Reza Marzuki menjelaskan bahwa pameran ini memotret kehidupan keseharian dalam masyarakat yang sarat dengan kegiatan transaksional.
“Ini bukan hanya pemahaman transaksional semata, tapi lebih dalam lagi kaitannya juga dengan kegiatan saling memberi dan menerima, serta upaya berbagi lainnya," jelasnya.
Kurator pameran Desi Suryanto menuturkan bahwa ada sekitar sembilan wartawan foto Yogyakarta yang ikut meramaikan pameran yang digarap secara unik ini. Para wartawan itu di antaranya Tarko Sudiarno, Ferganata Indra, Guntur Aga, Oka Hamid, Desi Suryanto, Effi Widjono Putra, Aka Rahman dan Fajar.
“Penempatkan 35 bingkai foto yang dipamerkan ini dibuat secara unik, melihat lokasi pameran demikian eksotik sehingga kita sesuaikan agar pameran ini bisa menyatu dengan suasana Wulenpari yang alami ini," tutur Desi.
Selain pameran, pada Rabu (6/3) akan dilaksanakan bakti sosial berupa Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis oleh Biddokkes Polda DIY. Sedangkan pada Hari Kamis (7/3) akan digelar pentas seni tradisional jatilan Singa Barong, serta edukasi terkait dengan reptil khususnya ular. Dan pada malam harinya akan dipentaskan sandiwara Bahasa Jawa oleh teater Segogurih dengan lakon sedut senut.
Kirim Komentar